IM.com – Kecelakaan tabrak lari kembali terjadi di Mojokerto. Kali ini korbannya, M Mundhir (57), seorang guru yang tewas disambar truk saat mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Trowulan, Sabtu (19/2/2022) pagi.
Mundhir mengendarai sepeda motor Honda NF 125 nopol S 4030 NAR berangkat dari rumahnya, Dusun/Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Mojokerto hendak mengajar di salah satu sekolah Jombang. Sesampainya di lokasi kejadian tepatnya di pintu keluar Jembatan Timbang UPT LLAJ Trowulan, motor korban terpeleset saat berusaha mendahului kendaraan lain di ruang sempit dari sebelah kiri.
“Dari olah TKP kondisi tepi jalan ini berpasir, kemungkinan pada saat mendahului ditambah jarak tidak cukup ruang. Korban sempat melakukan pengereman sehingga terpeleset ke kanan dan terlindas ban truk,” kata Kanit Lakalantas Satlantas Polres Mojokerto, Iptu Wihandoko.
Akibat kejadian tersebut, Mundhir meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka cukup serius pada bagian kepala dan perut. Sementara truk yang tidak diketahui identitasnya langsung melarikan diri ke arah Jombang usai menabrak korban.
Kasus kecelakaan ini tengah ditangani anggota Satlantas Polres Mojokerto. Saat ini petugas masih berusia mencari saksi mata dan memeriksa sejumlah CCTV untuk mencari truk yang diduga terlibat dalam kecelakaan tersebut.
”Untuk barang bukti sepeda motor sudah kita amankan, untuk proses lebih lanjut,” tegasnya.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Kota Mojokerto oleh petugas dan sejumlah relawan dengan menggunakan mobil ambulan PMI. Korban diketahui sebagai guru SMPN 3 Peterongan di lingkungan Ponpes Darul Ulum.
Selain itu, pria asal Desa Klinterejo, Sooko, Mojokerto tersebut juga menjadi pegawai Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Peterongan, Jombang. Ia ditempatkan sebagai staf administrasi di Fakultas Bisnis dan Bahasa Unipdu sejak 1995.
“Keluarga besar Unipdu sangat kehilangan dengan duka ini. Kami prihatin sekali,” kata Wakil Rektor Unipdu, KH M Zulfikar As’ad kepada wartawan, Sabtu (19/2/2022)
Zulfikar mengatakan, korban biasanya berangkat kerja bersama istrinya dengan mengendarai mobil. Pria yang akrab disapa Gus Ufik ini berharap pelaku tabrak lari memiliki i’tikad baik untuk segera menyerahkan diri ke pihak kepolisian dan memberi santunan kepada keluarga korban.
“Biasanya (korban) sama istrinya bawa mobil, tapi kebetulan tadi pagi pamitnya ada rapat pagi di fakultas sehingga berangkat sendiri lebih awal. Kami berharap pelaku tabrak lari segera diketahui dan menyerahkan diri ke pihak kepolisian ada pertanggungjawaban dari pelaku kepada keluarga korban,” ungkapnya. (im)