Kendaraan pengunjung mengantre di pintu masuk wana wisata Air Panas Padusan, Pacet, Mojokerto.

IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto akhirnya buka suara terkait polemik tiket Wana Wisata Air Panas Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto yang dikeluhkan pengunjung dan viral di media sosial. Mahalnya tarif untuk menikmati wana wisata pemandian berlatar panorama alam itu karena pengelolaannya melibatkan beberapa pihak yang memiliki domain wewenang untuk menetapkan harga tiket di wahana masing-masing.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto menjelaskan, Wana Wisata Air Panas Padusan dikelola oleh Pemkab Mojokerto dengan pihak Perhutani dengan sistem kerjasama bagi-bagi kewenangan. Domain wewenang masing-masing pihak disepakati dalam Kesepakatan Bersama tentang Sinergitas Dalam pemanfaatan Hutan.

Menurut Ardi, kesepakatan bersama ini bersifat non eksklusif. Sehingga tidak serta merta membatasi dan/atau melarang masing-masing pihak untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain manapun.

“Sehingga di lokasi Wana Wisata tersebut pihak Perhutani tidak hanya bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto saja,” jelas Ardi.

Ardi menjelaskan, Pemkab Mojokerto bukan merupakan satu-satunya pihak yang bekerjasama dengan Perhutani dalam pengelolaan kawasan Wana Wisata Air Panas Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto ini.
Perhutani yang merupakan BUMN juga  bisa menggandeng siapa saja atau pihak lain dalam pengelolaan sumber daya hutan.

“Jadi pemkab tidak bisa melarang Perhutani untuk menggandeng pihak lain dalam pengembangannya. Kerjasama antara Pemkab dengan Perhutani hanya pada tiket masuk dan tiket kolam air panas,” tegasnya. Namun Ardi menambahkan, pasca viralnya keluhan pengunjung di medsos tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Perhutani terkait hal tersebut.

Dari kerjasama tersebut, lanjut Ardi, Pemkab Mojokerto mendapatkan pembagian sebesar 40 persen dan 60 persen untuk Perhutani. Dalam praktiknya, lanjut Ardi, kerjasama pemkab dan perhutani hanya pada pengelolaan tiket masuk Wana Wisata, parkir masuk dan tiket masuk kolam air panas.

Ardi merinci, di hari biasa pengunjung dikenakan Rp 12.500 dan saat weekend sebesar Rp 15.000 ditambah Rp 500 untuk asuransi, sedangkan parkir sepeda motor Rp 2.000 dan mobil Rp 3.000.

Sedangkan tiket masuk kolam panas sebesar Rp 10 ribu. Sehingga dengan demikian apabila seorang pengunjung masuk ke lokasi Kawasan Wana Wisata Air panas pacet hanya akan dikenakan biaya Rp 15.500 saat weekend dan Rp 13 ribu saat weekday.

“Dan kalau pengunjung ingin mandi air panas baru ada tambahan tiket masuk Rp 10 ribu. Tentunya di dalam kawasan Wana Wisata tersebut banyak juga wahana-wahana lain yang dikelola oleh pihak-pihak lain yang bekerjasama juga dengan Perhutani dan kalau masuk juga dikenakan biaya tiket masuk,” katanya.

Sebelumnya, tiket wisata Wana Wisata Air Panas Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto kembali dikeluhkan pengunjung. Keluhan pengunjung tersebut diluapkan media sosial (medsos) Facebook (FB) pada, Rabu (4/5/2022). Postingan yang diunggah oleh akun FB Muhammad Reno di Group FB INFO LANTAS MOJOKERTO mengeluhkan harga tiket masuk wisata yang dikelola Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ecotourism Perum Perhutani Jawa Timur masih mahal.

Ia juga mengeluhkan penarikan pembayaran yang terlalu banyak. Mulai di pintu gerbang kawasan Wana Wisata Air Panas Padusan ditarik Rp 15 ribu per orang, parkir mobil Rp20 ribu, dan belum termasuk tiket masuk tempat wisatanya.

Ia pun mempertanyakan hasil sidak Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, Muhammad Al Barra beberapa waktu lalu. (Baca: Tiket Wisata Air Panas Padusan Pacet Kembali Viral karena Mahal, Hasil Sidak Wabup Menguap). (im)

508

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini