IM.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati memberikan pembinaan kepada kader Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD Kabupaten Mojokerto. Pembekalan berkaitan dengan peran PPKBD dalam melaksanakan program Tribina yakni BKB (Bina Keluarga Balita), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan BKR (Bina Keluarga Remaja).
Pembinaan kader Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD diikuti 100 peserta dari eks pembantu Bupati Mojosari. Yakni meliputi Kecamatan Dlanggu, Kecamatan Mojosari, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Pungging, dan Kecamatan Ngoro.
Dalam arahannya, Ikfina menjelaskan, suatu data menjadi sangat penting ketika Kader PPKBD dalam melaksanakan penyuluhan program KB maupun Program kegiatan Tribina. Langkah tersebut perlu agar kinerja dari kader PPKBD bisa efektif dan efisien.
“Maka syarat utamanya adalah kita harus punya data,” ucap Ikfina, di Pendopo Kantor Kecamatan Mojosari, Rabu (24/8/2022) siang.
Terkait dalam melaksanakan penyuluhan program KB, Ikfina mengingatkan setiap kader PPKBD maupun sub PPKBD harus mengetahui jumlah Kartu Keluarga (KK) yang ada di desanya. Selain itu, data terkait jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), dan jenis KB yang digunakan juga wajib diketahui.
Ikfina menambahkan, para kader PPKBD yang sudah mengetahui PUS dan kontrasepsi jangka pendek, juga harus bisa memberikan penyuluhan kepada mereka agar beralih ke kontrasepsi jangka panjang. Semisal KB implan, dan KB IUD.
“Kalau mereka sudah menggunakan KB yang IUD dan Implan, bagaimana carannya mereka mau MOW atau MOP,” tandas Ikfina.
Selain itu, Terkait dalam pelaksanaan kegiatan Tribina, Ikfina menilai, dari tiga kegiatan BKB, BKR, dan BKL yang telah dilaksanakan, yang paling sedikit presentase masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yakni di BKR. Menurut pemahamannya, partisipasi masyarakat dinilai sangat penting dalam menyukseskan suatu kegiatan Tribina yang dilaksanakan oleh kader PPKBD.
Lebih lanjut, Ikfina menerangkan, dalam menyelesaikan permaslahan partisipasi masyarakat dalam kegiatan BKR bisa meningkat. Ia menyatakan akan terjun langsung untuk memberikan materi terkait pelaksanaan kegiatan BKR di masyarakat.
“Jadi nanti saya akan turun, satu desa perkecamatan, setelah sudah di 18 desa, nanti kita akan evaluasi bagaimana nanti orang tua bisa menjadi pengasuh yang baik untuk anak remajanya,” ucapnya.
Selain itu, Ikfina menjelaskan, dalam pelaksanaan program kegiatan BKR, Ia akan melaksanakan diluar jam kerja agar tidak mengganggu pekerjaan para orang tua remaja.
“Kita akan coba lihat, apa betul mereka ini betul-betul antusias atau mereka tidak antusias,” pungkasnya. (im)