Menko Bidang Pembangunan Kebudayaan dan Manusia (PMK) ditemui Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Al Mukarrom Kyai Moch. Muchtar Mu'thi alias Kyai Tar didampingi istri Shofwatul Ummah dalamkunjungan ke pondok Shiddiqiyah, Ploso, Jombang, Senin (12/9/2022).

IM.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi mengagumi perkembangan Pondok Pesantren Majma’al Bachroin Chubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah atau Ponpes Shiddiqiyyah Ploso, Jombang. Muhadjir memuji konsep pendidikan cinta tanah air yang ditanamkan sejak dini di pondok tersebut.

Kekaguman itu diungkapkan Muhadjir saat mengunjungi Ponpoes Shiddiqiyah Ploso, Senin (12/9/2022) sore. Dalam kunjungan yang nyaris luput dari perhatian publik itu, ia tak bisa menyembunyikan ketakjubannya ketika melihat ada monumen Santri di area ponpes.

“Presiden begitu mencanangkan Hari Santri, lalu disini langsung direspon ada monumennya. Ini kan luar biasa. Mungkin ini jangan-jangan baru disini ada monumen santrinya,” kata Muhadjir.

Pada kesempatan  tersebut, Muhadjir berkesempatan menjadi imam Shalat Maghrib berjamaah di Masjid Baitush Shiddiqin, lingkungan Ponpes Shiddiqiyah. Menurutnya, pendidikan Pesantren itu adalah salah satu pilihan pendidikan terbaik.

“Ponpes Shiddiqiyyah adalah elemen penting untuk ikut membangun bangsa lewat nasionalisme dengan semboyan Chubbul Waton Minal Iman, Cinta tanah air bagian dari Iman. Di Ponpes ini pendidikan menyeimbangkan keislaman dan keindonesiaan,” tuturnya.

Muhadjir ditemui langsung oleh pimpinan pondok sekaligus Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Al Mukarrom Kyai Moch. Muchtar Mu’thi alias Kyai Tar didampingi istri Shofwatul Ummah serta pengurus Ponpes. Pada sekempatan itu, Menko PMK menerima cindera mata buku berjudul: “Jati Diri Bangsa karya dari Kyai Tar”.

Menko PMK juga sempat berfoto bersama dengan anak-anak Moch Subechi Azal Tsani (MSAT) atau Mas Bechi yang kini harus berjauhan dengan ayahnya akibat kasus pidana pencabulan yang diduga sarat rekayasa. Secara kebapakan tampak kehadiran Muhadjir memberikan spirit besar bagi warga Ponpes Shiddiqiyyah, khususnya keluarga Mas Bechi.

Terkait dampak mencuatnya kasus ini, Kemenag sempat membekukan izin Ponpes Shiddiqiyah. Namun atas inisiatif Muhadjir, pembekuan akhirnya dicabut sehingga kegiatan belajar mengajar di lingkungan pondok dapat dilangsungkan kembali.

“Alhamdullillah sudah lancar, dan proses kegiatan belajar mengajarnya juga sudah baik seperti sedia kala,” kata Muhadjir di depan pengurus pondok.

Seperti ramai diberitakan, kasus Mas Bechi yang merupakan putra tunggal Kyai Moch. Muchtar Mu’thi dari istri bernama Shofwatul Ummah itu masih memasuki pemeriksaan saksi di PN Surabaya. Sidang yang seharusnya di PN Jombang digeser ke PN Surabaya karena alasan keamanan.

Polemik muncul karena usai penggerebekan aparat kepolisian  ke Ponpes tersebut, ada upaya penggembosan Ponpes melibatkan lintas stakeholder. Namun Ponpes yang pernah dikunjungi Jokowi tersebut akhirnya dipulihkan ijinnya seperti sedia kala.

Perkembangan persidangannya sendiri juga mulai memunculkan berbagai kejanggalan akibat keterangan saksi yang berbeda beda satu sama lain. Demikian juga dengan alat bukti visum yang sumir karena setelah 2,5 tahun baru divisum serta hasilnya pun berbeda-beda. (im)

180

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini