IM.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bertukar konsep dan program mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan Bupati Padang Pariaman Sumatera Barat Suhatri Bur. Usaha terkait komoditas pertanian dari hulu sampai hilir yang menjadi unggulan masyarakat Bumi Majapahit dipaparkan dalam pertemuan itu.
Studi banding dua kepala daerah itu berlangsung dalam kunjungan kerja Bupati Padang Pariaman Sumatera Barat Suhatri Bur ke Kabupaten Mojokerto. Rombongan kunker di sambut langsung oleh Bupati Ikfina Fahmawati di Rumah Dinas Bupati, Selasa (18/10/2022) pagi.
Pada kesempatan itu, Bupati Ikfina juga menjelaskan, secara geografis Kabupaten Mojokerto sangat lengkap, mulai dari daerah penggunaan atau dataran tinggi dan dataran rendah. Ia mengatakan, di area pegunungan, banyak sekali para masyarakat kelompok tani Kabupaten Mojokerto yang bekerjasama dengan Perhutani dalam menanam kopi di area hutan yang masuk dalam area perhutani.
“Kemudian salah satu komoditi yang ditanam oleh masyarakat ini adalah kopi. Kalau masyarakat yang mengerjakan lahan perhutani itu kopi tapi tidak banyak. Produksi kopinya itu baru 150 ton sementara kebutuhannya mencapai 700 ton. Karena khas sekali, jadi tertuma kopi yang ditanam di Trawas itu karena disana banyak tanaman Ashitaba,” ucap Ikfina di Rumah Dinas Bupati Mojokerto, Selasa (18/10) pagi.
Ikfina juga bersyukur, bahwa kabupaten Mojokerto mempunyai potensi wisata alam pegunungan yakni di daerah Pacet dan Trawas sedangkan untuk wisata budaya, Kabupaten Mojokerto juga memiliki peninggalan kerajaan Majapahit.
“Jadi betul-betul disini ada tawaran untuk wisata yang sangat bervariasi, di sisi yang lain kami punya 299 desa, dan desa kami juga berlomba-lomba untuk membangun desa wisata,” jelasnya.
Terkait banyak wisata-wisata yang berkembang di Bumi Majapahit, Bupati Ikfina menilai, dapat menjadi pasar bagi pelaku UMKM di kabupaten Mojokerto untuk menjual produk-produknya.
“Tentunya kondisi alam ini membuat produk-produk dari UMKM di kabupaten Mojokerto ini sangat bervariasi, untuk cokelat sendiri ini sebetulnya bukan komoditi andalan di kabupaten Mojokerto, tapi berkat Pak Mul pemiliknya, sehingga, memberikan peluang dan kesempatan bagi petani-petani cokelat yang sebetulnya tidak begitu besar,” jelasnya.
“Tetapi jejaringnya sangat luar biasa dan kemudian juga ada kerja sama dengan SMK. Kemudian untuk pemasaran minuman cokelatnya dengan varian-variannya yang luar biasa, apalagi pak Mul ini juga punya tempat wisata buatan yang ada di kecamatan Dlanggu di desa Randugenengan,” tambahnya.
Selain itu, dari hasil kunjungan ini kedepannya adanya Memorandum of Understanding (MoU) dari Pemkab Mojokerto dengan Pemkab Padang Pariaman, Ikfina menilai, ini menjadi salah satu upaya dalam mengendalikan inflasi yakni dengan kerjasama antar daerah.
“Bisa menjadi kerjasama yang saling menguntungkan dan mudah-mudahan nanti juga memberikan imbas yang positif untuk masyarakat kita semuanya,” jelasnya.
Di sisi lain, Bupati Suhatri menjelaskan, maksud tujuan dari Pemkab Padang Pariaman berkunjung ke Bumi Majapahit adalah agar 11 orang pelaku UMKM tersebut dapat berkembang menjadi Industri Kecil Menengah (IKM).
“Berdasarkan beberapa kebutuhan yang kita pelajari dan kemudian kita mendapatkan beberapa literasi, ternyata yang paling pas untuk kita tuju adalah tempat ibu Ikfina ini ke Mojokerto karena disini ada cokelat Majapahit,” jelasnya.
Suhatri juga mengharapkan, kedepannya ada MoU antara Kabupaten Mojokerto yang memiliki produk cokelat Majapahit dengan Kabupaten Padang Pariaman yang memiliki produk cokelat Malibou, dalam rangka meningkatkan status UMKM menjadi IKM.
“Karena Sumatra barat itu adalah penghasil kakao yang menjadi sentra kakao untuk Indonesia bagian barat, dari apa yang disampaikan oleh wakil presiden dulu pak Jusuf Kalla,” pungkasnya.
Dalam kunjungan di bumi Majapahit tersebut, Bupati Suhatri juga didampingi oleh Kepala DPMPTP Kabupaten Padang Pariaman Yutiardy Rival, Kepala Dinas Disparpora Kabupaten Padang Pariaman Fadhly, Ketua TP PKK Kabupaten Padang Pariaman, serta 11 pelaku UMKM Kabupaten Padang Pariaman.
Selain itu, para pelaku UMKM yang diboyong oleh Bupati Suhatri ke Bumi Majapahit, meliputi UMKM yang bergerak di bidang produksi cokelat, kopi, keripik pisang cokelat, bika cik uniang, cake, minuman boba, olahan cokelat, roti, makanan kekinian, serta olahan durian.
Usai diskusi panjang, Bupati Ikfina yang didampingi oleh Asisten perekonomian dan pembangunan Hariono, Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah, memberikan cinderamata kepada Bupati Suhatri. (im)