IM.com – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengabadikan jejak Presiden pertama RI, Soekarno, terus dilakukan. Terdapat tujuh prasasti atau monumen yang sudah dibangun pemda di tempat-tempat sang proklamator pernah menjalani hari-harinya semasa kecil.
Tujuh monumen berdiri di Jalan Gajah Mada, Jalan Residen Pamuji, Jalan Empunala, kompleks kantor Pemkot Mojokerto, SDN Purwotengah, SMPN 2 Mojokerto, dan Alun-alun Kota Mojokerto. Bangunan tugu yang identik dengan mahkota warna keemasan sebagai tetenger (penanda) tapak tilas Soekarno pernah tinggal di Kota Mojokerto semasa kecil.
”Ada 7 prasasti yang kami didirikan di tempat-tempat yang memang Bung Karno pernah berada di situ. Sehingga prasasti-prasasti ini menjadi tapak tilas dari perjalanan Soekarno selama tinggal di Kota Mojokerto. Mulai dari rumah, tempat pendidikan, hingga tempat-tempat bermain saat Soekarno kecil.” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto Amin Wachid.
Amin menerangkan, prasasti yang berdiri di sudut persimpangan Jalan Gajah Mada dan Jalan Residen Pamuji, merupakan lokasi rumah yang disewa keluarga Soekarno semasa tinggal di Kota Mojokerto. Di rumah pertama, proklamator yang akrab disapa Bung Karno dan keluarganya pernah tinggal selama kurun tahun 1907 hingga 1910.
“Kemudian di Jalan Residen Pamuji, Soekarno yang juga pernah menjadi rumah tinggal pada tahun 1910 sampai 1917,” terangnya.
Prasasti yang sama juga didirikan di area kompleks kantor Pemkot Mojokerto tepatnya di Jalan Gajah Mada Nomor 143. Di masa kolonial, kawasan tersebut merupakan sebuah lapangan yang bernama Lapangan Barakan.
”Lapangan Barakan ini menjadi tempat bermain Soekarno kecil bersama teman-teman sebayanya,” jelas Amin.
Selain di tiga lokasi tersebut, Prasasti juga dirikan di area pemandian sekarsari. Dulunya, lokasi ini merupakan salah satu dari lima sungai buatan atau kanal guna mengalirkan air yang menggenangi Kota Mojokerto, sungai ini menjadi salah satu tempat favorit Soekarno dan teman-teman pribuminya untuk bermain.
Prasasti tetenger juga didirikan di dua sekolah yang menjadi tempat mengenyam pendidikan Presiden pertama RI tersebut, yakni SDN Purwotengah atau dulu dikenal sekolah sebagai sekolah ongko loro. Kemudian, Soekarno pindah untuk menuntaskan pendidikan setingkat sekolah dasar di Europe Lagere School (ELS) atau kini menjadi SMPN 2 Mojokerto.
Sementara prasasti terahir berada di kawasan Alun-Alun Kota Mojokerto. Lokasi ini dulunya menjadi jujugan Soekarno untuk bermain waktu kecil.
”Harapannya prasasti-prasasti ini bisa menjadi bagian mewujudkan Kota Mojokerto sebagai kota wisata berbasis sejarah dan budaya,” pungkasnya. (im)