IM.com – Manajemen pabrik kertas PT Tjiwi Kimia Tbk terus meningkatkan kesadaran pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta pengawasan bagi karyawan. Kegiatan dilakukan oleh tim Healty and Safety pabrik yang mensimulasikan penanganan kebocoran truk tangki pengangkut bahan kimia HCL.
Apel dan simulasi dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional. Kegiatan dgelar di halaman pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Surabaya-Mojokerto, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Kamis (12/1/2023).
Simulasi dimulai dengan truk tangki tersebut melakukan pengisian bahan kimia HCL di Chemical Plant area pabrik. Tiba-tiba, bagian tengah sisi kanan tangki penampungan mengalami kebocoran.
Cairan kimia HCL sontak menyembur keluar disertai kepulan asap putih. Seketika sopir dan petugas keamanan PT Tjiwi Kimia pun panik hingga kejadian itu dilaporkan kepada petugas Healty and Safety (HS).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, sebab tim fire brigade kebakaran pabrik langsung tanggap melakukan penanganan kebocoran bahan kimia berbahaya tersebut. Tim tersebut juga dilengkapi dengan tenaga medis untuk memeriksa kondisi para pekerja.
Selanjutnya, tim HS tidak lupa mensterilasasi area pabrik dan sebagian personil menyomprotkan air dari mobil pemadam kebakaran untuk menekan gas beracun dari HCL di udara. Sebab, gas bercacun itu sangat berabahya jika masuk ke dalam saluran pernapasan ataupun terkena tubuh.
Setelah itu dilakukan penanganan penyumbatan, tim fire brigade pun berhasil dalam waktu singkat, sekitar 10 menit. Tak cukup sampai disitu, setelah selesai porsonil harus memastikan keadaan sudah terkendali.
Ketua P2K3 PT Tjiwi Kimia Tbk, Beny Heryawan mengatakan, upaya perlindungan K3 terhadap para pekerja di lingkungan perusahaan tak lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas kerja. Dalam proses produksi, menurutnya, sumber daya manusia (SDM) adalah sebuah aset.
“Jika terjadi kecelakaan yang sakit bukan hanya si penderita saja, melainkan seluruh keluarganya, rekan kerjanya, bahkan akan mengganggu suatu bisnis. Seluruh komponen yang ada adalah part of bisnis,” katanya kepada wartawan.
Dia menjelaskan, sejak tahun 1997 lalu, Tjiwi Kimia berperan aktif dalam melakukan berbagai upaya di bidang K3 secara terus menerus dan berkesinambungan.
Dikatakannya, kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan, namun juga dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, Kecelakaan kerja juga mempengaruhi daya saing nasional maupun internasional.
“Kalau kita menjalankan penjualan ke luar negeri menjadi salah satu persyaratan. Selain tuntutan regulasi pemerintah juga persaingan global, mau tidak mau,” tandas Beny.
Atas komitmennya dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), PT Tjiwi Kimia Tbk mendapatkan penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kategori gold dari Provinsi Jawa Timur.
“Peringatan Bulan K3 Nasional ini menjadi momentum luar biasa dalam memaknai keselamatan kerja. Kita gugah semua elemen pabrik mulai dari manajeman , serikat pekerja, surveyor, kontraktor dan pekerja lapangan untuk peduli keselamatan kerja,” ujarnya.
Beny menambahkan, tim HS nantinya akan melakukan evalusi K3 setiap 3 bulan sekali dan semester. Hal ini bertujuan mengetahui sesuatu yang harus dibenahi.
“Evaluasi seberapa banyak SOP K3 yang tidak dijalankan, pelanggarannya karena apa, itu semua dari HS nanti ada review 3 bulanan dan semester,” ucapnya.
Sementara itu, Head and Safety Manager PT Tjiwi Kimia Tbk, Ruwi mengatakan angka kecelakaan kerja tahun 2022 meningkat sedikit dibanding tahun 2021 lalu. Mulai tahun ini, pihak pabrik menargetkan zero accident.
“Kita akan terus berupaya bagaimana meminimalkan atau bahkan meniadakan kecelakaan kerja. Harapan kita tahun 2023 ini zero accident,” tuturnya. (cw)