IM.com – Semaan Al Qur’an digelar dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-730 Kabupaten Mojokerto di Pendopo Graha Maja Tama, Kamis (27/4/2023) siang. Kegiatan ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT ungkapan terima kasih untuk para pejuang dan perintis wilayah Kabupaten Mojokerto.
Semaan Al Qur’an yang masih bertepatan dengan momentum perayaan Idul Fitri 1444 Hijriyah dihadiri Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa. Hadir pula Sekretaris Daerah, Kepala OPD, dan Camat se-Kabupaten, Ketua JHQ Kabupaten Mojokerto serta penceramah dari Pungging Kh. Imam Muhajir.
Dalam sambutannya, Ikfina mengatakan, menyambut Hari Jadi Kabupaten Mojokerto tahun 2023, semaan Al Qur’an dipilih menjadi awal dari serangkaian acara. Dalam momen ini juga bersamaan dengan hari raya idul Fitri 1444 hijriah.
“Memang semaan Al Qur’an menjadi bagian yang tidak akan pernah kita tinggalkan dalam kita mensyukuri perayaan ulang tahun Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya.
Selain itu, dalam mewujudkan Kabupaten Mojokerto lebih baik lagi, Ikfina meminta adanya sinergi dari hafiz-hafizah memberikan doa sebagai ikhtiar batin. Hal itu agar pemkab dapat merealisasikan program-program untuk kemajuan masyarakat sebagai ikhtiar dalam mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto. Hari jadi tahun ini mengusung tema yakni ‘bersatu dan berkarya untuk Mojokerto maju lebih cepat’.
“Kami sudah berkomitmen untuk berupaya sebisa kami, sebaik mungkin, bagaimana kami menjalankan pemerintahan, bagaimana kami memperbaiki pelayanan-pelayanan untuk masyarakat. Bagaimana kami berupaya untuk melaksanakan keadilan, pemerataan untuk masyarakat Mojokerto dengan segala keterbatasan yang kami miliki,”tegasnya.
Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto itu juga menyampaikan bahwa HUT Kabupaten Mojokerto di tahun 2023 ini, ambil Motto ‘Bersatu dan Berkarya’.
“Yakni bersatu untuk membangun mojokerto yang lebih baik, dan berkarya berbagai program yang sudah disusun secara bersama dengan memajukan kabupaten Mojokerto, maju dengan lebih cepat,” terangnya.
Dalam momen ini, Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini juga menceritakan sejarah peringatan hari jadi Kabupaten Mojokerto. Dalam hal ini ia menceritakan bahwa hari jadi Mojokerto ini dihitung sejak Raden Wijaya mendapatkan izin kembali ke Majapahit. Hal itu didapatkan atas pengakuan sejarah diplomasi pasukan Tartar yang waktu itu dikalahkan oleh kerajaan Majapahit.
Sejak itu, 9 mei 1293 disepakati ahli sejarah sebagai hari jadi Kabupaten Mojokerto. Dan setelah Raden Wijaya tiada, dia punya satu putra dari istri keduanya namun tidak diberi tahta, sehingga ditunjuklah istri bernama Gayatri, namun dia tidak mau jadi pemimpin saat itu, akhirnya tahta kerajaan dilanjutkan oleh Tribuana Tunggadewi.
“Untuk selanjutnya ditunjuk Hayam Wuruk sebagai raja dan didampingi Patih gajah Mada. Jadi berdirinya Kabupaten Mojokerto ini dihitung sejak berdirinya kerajaan Majapahit,” jelasnya.
Ikfina menambahkan, Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang sangat peduli dengan masyarakatnya, semangat tersebut yang akan dilanjutkan generasi sekarang. Yakni senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
“Bisa kita menyadari dan mensyukuri kenikmatan yang diberikan untuk kabupaten Mojokerto, kita semua bersinergi dan bisa bergerak,”tambahnya.
Di akhir arahannya, Bupati Ikfina mengajak masyarakat untuk memaknai hari jadi ini dengan semangat kesatuan dan berkarya. Terlebih, kedepan masyarakat Kabupaten Mojokerto akan terlibat secara aktif pesta demokrasi.
“Dengan bacaan ayat suci Al Qur’an Allah akan memberikan hidayah kepada kita semua, dan akan mendapatkan surganya Allah,” pungkasnya. (im)