IM.com – Pabrik Gula (PG) Gempolkrep menargetkan dapat mengelola tebu sebesar 903.005,4 ribu ton dengan lahan garapan seluas 12 ribu hektar pada tahun 2023. Sembari itu, industri naungan PT. Sinergi Gula Nusantara berupaya meningkatkan luas lahan pertanian tebu sehingga menjadi pembangkit perekonomian di Bumi Majapahit.
Direktur PT Sinergi Gula Nusantara Suhendri mengatakan untuk mencapai target produksi gula, dibutuhkan sinergi yang baik dengan seluruh stakeholder. Ia menegaskan, PG Gempolkrep akan terus melaksanakan kolaborasi, sehingga ke depannya luas area pertanian tebu di Kabupaten Mojokerto bisa semakin meningkat
“Kami memohon restu dukungan dari seluruh hadirin dan kita tentunya memohon kolaborasi dan sinergi semua jajaran. Kita berharap pengelolaan PG Gempolkrep ini semakin profesional,” katanya dalam acara selamatan buka giling tahun 2023 di PG Gempolkrep, Sabtu (6/5/2023). .
Pada pelaksanaan kegiatan selamatan buka giling tahun 2023, juga turut dihadiri Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kepala Dinas Pertanian Nurul Istiqomah, Kepala DLH Zaqqi, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR), serta jajaran Forkopimca Gedeg. Hadir pula General Manager (GM) PG Gempolkrep Edy Purnomo.
Suasana kegiatan buka giling tersebut terasa semakin khidmat, manakala PG Gempolkrep melaksanakan upacara ritual dengan kirab sepasang tebu temanten yang diiringi sejumlah bregodo prajurit untuk dilakukan upacara Ijab Qobul. Dalam sambutannya, Bupati Ikfina menyampaikan harapannya agar pelaksanaan buka giling ini dapat membawa peluang dan kesejahteraan bagi seluruh petani tebu di bumi Majapahit.
“Saya terimakasih banyak pabrik Gempolkrep menjadi satu-satunya pabrik gula di Kabupaten Mojokerto, yang tentu memberi peluang kepada para petani dan merupakan harapan bagi para petani, bagaimana kesejahteraan petani sangat tergantung pada kinerja, jeli, dan cermatnya dari PG Gempolkrep,” ucap Ikfina di Aula PG Gempolkrep, Sabtu (6/5) pagi.
Selain itu, Bupati Ikfina juga menjelaskan, bahwa Pemkab Mojokerto terus berupaya dalam meningkatkan fasilitas transportasi di Kabupaten Mojokerto, yang saat ini jalan yang sudah baik telah mencapai 77,25 persen. Di akhir tahun 2023 ditargetkan menjadi 78 persen.
“Tentu mendukung transportasi dari sawah oleh para petani ini dibawa ke pabrik Gempolkrep membutuhkan transportasi yang tidak menyulitkan dan bisa dilewati kendaraan besar sehingga akan lebih menurunkan nilai jasa angkutannya,” ucapnya.
Ikfina mengatakan, saat ini dunia pertanian dan perkebunan dihadapkan pada permasalahan anomali iklim. Ia menilai, dibutuhkan kerja keras dan kerjasama seluruh stakeholder untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Tentu berbagai target yang sudah ditetapkan membutuhkan kerja keras. Hal itu tidak akan bisa diwujudkan tanpa ada kerjasama,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati Ikfina berharap, periode giling selama 160 hari dapat diberikan kelancaran dan keberkahan. Ia juga meminta, kerjasama para petani tebu dengan PG Gempolkrep serta seluruh stakeholder terus dapat ditingkatkan untuk mencari berbagai solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi seperti pupuk dan kebutuhan pengairan sawah.
“Maka saya nanti minta tolong Disperta, DLH, dan PUPR yang menjadi keberlangsungan ketersediaan pengairan untuk para petani betul-betul bisa bersinergi dan bisa mensupport semua kegiatan upaya untuk swasembada gula bagi negara kita Indonesia,” ujarnya. (im)