Bupati Ikfina Fahmawati membuka rapat kerja Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Tahun 2023.

IM.com – Jumlah konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto meningkat yakni sebesar 48,17 kg per kapita per tahun 2022. Capaian ini hasil dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat dan tingginya gizi ikan.

Ketua Forikan Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Albarra menjelaskan, bahwa sesuai data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, menunjukkan adanya peningkatan konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Mojokerto yang ditunjukkan dengan angka konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto tahun 2021 sebesar 45,08 kg per kapita per tahun, sedangkan pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 48,17 kg per kapita per tahun.

“Untuk angka konsumsi ikan nasional tahun 2022 adalah 56,48 kg per kapita per tahun, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Mojokerto meskipun mengalami peningkatan angka konsumsi ikannya, tetapi harus tetap berbenah dan mendesain program atau kegiatan yang lebih baik untuk lebih mengoptimalkan pencapaian tujuannya,” ungkapnya.

Hal ini dipaparkan Shofiya Hanak Albarra dalam Rapat Kerja (Raker) Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Tahun 2023. Agenda ini dibuka oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Senin (29/5/2023).

Kegiatan diikuti 80 peserta yang terdiri dari pengurus Forikan tingkat Kabupaten maupun Kecamatan, Pokja III TP PKK Kabupaten Mojokerto dan petugas penyuluh di lapangan. Pelaksanaan raker tersebut dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk membangun kesadaran masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan.

Selain itu, Raker Forikan yang memiliki visi ‘Mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Kuat dan Cerdas Dengan Ikan Sebagai Menu Utama Keluarga Indonesia’, juga turut mengundang dua narasumber yakni Farida dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan Suseno dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo serta dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto M. Riduwan.

Shofiya memaparkan, berdasarkan evaluasi di lapangan dalam tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto, ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat konsumsi ikan pada masyarakat. Antara lain karena belum optimalnya pasokan ikan dengan kualitas prima.

Faktor lain, karena belum optimalnya daya dukung sarana dan prasarana produksi, pengolahan dan pemasaran ikan. Selain itu, budidaya perikanan belum menjadi pilihan utama usaha bagi masyarakat, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat dan nilai gizi makan ikan.

“Saya berharap semua stakeholder baik pada tingkat pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat dapat berperan lebih aktif untuk mengatasi kendala-kendala tersebut,” tandasnya.

Shofiya Hanak menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada tahun 2004 telah mencanangkan program gemarikan (gerakan memasyarakatkan makan ikan) yang ditetapkan secara resmi menjadi program nasional, yang diharapkan pada implementasinya dilakukan oleh seluruh sektor terkait. baik ditingkat pusat, daerah maupun oleh pihak swasta, termasuk diantaranya melalui pembentukan Forikan di daerah.

“Oleh karena itu, saya berpesan agar seluruh pengurus dan anggota Forikan Kabupaten Mojokerto bekerja keras, bahu-membahu mensosialisasikan gerakan makan ikan kepada masyarakat luas,” ungkapnya.

Peningkatkan Konsumsi Ikan Tunjang Naiknya IPM

Sementara itu, Bupati Ikfina sangat mengapresiasi atas hasil capaian angka konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto tahun 2022 sebesar 48,17 kg per kapita per tahun dan rata-rata konsumsi ikan 132 gram per hari. Yang lebih menggembirakan, angka tersebut lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur dengan angka konsumsi ikan sebesar 42,45 kg per kapita per tahun.

“Ini suatu hal yang sangat luar biasa untuk perikanan Kabupaten Mojokerto di bawah kepemimpinan ketua umum Forikan Kabupaten Mojokerto untuk meningkatkan angka konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto,” ujarnya.

Ikfina menjelaskan, dengan angka konsumsi ikan sebesar 48,17 kg per kapita per tahun merupakan capaian yang sangat bagus. Hal ini mengingat, tidak ada lautan dalam wilayah geografis di Kabupaten Mojokerto.

Selain itu, untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bumi Majapahit, Bupati Ikfina juga mewanti-wanti, untuk tidak hanya fokus pada tingkat konsumsinya saja akan tetapi juga harus fokus pada pengolahan ikan untuk dikonsumsi dan ketersediaan ikan untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto.

“Karena tujuan konsumsi ikan ini untuk kesehatan, jangan sampai konsumsi ikan dalam pengolahan ini tidak pas dan tidak support terhadap peningkatan IPM karena target kinerja kita terkait dengan kualitas SDM itu di IPM,” bebernya

Bupati Ikfina juga berpesan, pada pelaksanaan raker Forikan yang membahas program kerja dan evaluasi program tahun lalu untuk bisa melaporkan secara tertulis dan dipaparkan secara teknis untuk program Dispari Kabupaten Mojokerto, sehingga harapannya Forikan Kabupaten Mojokerto bisa melakukan evaluasi dan perbaikan program yang kedepanya akan ditindaklanjuti oleh masing-masing Kecamatan yang disertai dengan target-targetnya.

“Sehingga Forikan ini berjalan, kinerjanya terukur berdasarkan timeline tahunnya apa yang harus dilakukan, kemudian Forikan Kabupaten memonitor dan melakukan evaluasi terhadap Forikan Kecamatan dan tentunya Forikan kecamatan tidak akan bisa bergerak kalau desa-desa juga tidak bergerak,” pungkasnya. (im)

50

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini