IM.com – Pemkot Mojokerto membuka pelatihan ketrampilan tata kecantikan wajah bagi perempuan usia 18-35 tahun warga kota yang pengangguran. Pelatihan diikuti 20 orang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto di Gedung Prajna Wibawa MPP Gajah Mada, Senin (17/07-2023) pagi.
Walikota Mojokerto Ika Puspisari hadir memberi pengarahan dan motivasi didampingi Mohammad Zaini Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto dan Susyani.Dipl.Cidesco Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Betarin Madiun.
Mohammad Zaini Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kota Mojokerto, menjelaskan pelatihan ini merupakan usulan pokok pikiran DPRD Kota Mojokerto. “Sasaran program ini, perempuan Kota Mojokerto usia produktif 18-35 tahun yang belum punya pekerjaan atau pengangguran,” jelasnya.
Targetnya, kata Zaini tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Mojokerto berkurang. Data tahun 2022 TPT Kota Mojokerto 5 persen atau sekitar 3600 orang belum punya pekerjaan atau pengangguran.
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan pelatihan ketrampilan tata kecantikan sangat penting karena peluang pasarnya terbuka lebar. “Ini menjawab kebutuhan masyarakat yang membutuhkan perawatan wajah. Kedepannya bisa muncul jasa layanan perawatan kecantikan yang bisa datang di rumah,” ujar Walikota yang popular disapa Ning Ita.
Ning Ita juga menjelaskan program yang bisa membuka kesempatan kerja informal sebagai wirausaha diharapkan berimbas positif terhadap penurunan angka tingkat pengangguran terbuka di Kota Mojokerto.
“Kita harus pastikan program untuk masyarakat yang kita fasilitasi bisa memberi peningkatan ekonomi warga kota,” ujarnya.
Ning Ita kepada peserta titip pesan agar ilmu yang didapat dari pelatihan ketrampilan tata wajah dimanfaatkan. Sehingga tidak sia-sia Pemkot Mojokerto membuat program untuk masyarakat.
“Usai ikut pelatihan ini kalau belum ada sebuah klinik atau perusahaan yang merekrut maka bisa buka jasa layanan datang di rumah. Caranya ditawarkan melalui medsos dan ke komunitas teman-teman. Jangan cari untung besar dulu. Terpenting dikenal dan pelayanan bagus pasti akan jadi langganan,” saran Ning Ita.
Susyani.Dipl.Cidesco Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Betarin Madiun mengatakan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan klinik-klinik kecantikan seluruh Indonesia. Antara lain Naavagreen, Larissa, Natasha, DNY.
“Peserta didik yang tidak ingin wirausaha jasa layanan di rumah dan ingin bergabung dengan klinik-klinik kecantikan, kami bisa menyalurkan mereka. Karena pelatihan ketrampilan yang kami ajarkan memakai standar industri kecantikan. Sehingga industri kecantikan dimanapun bisa memakai peserta didik kami,” ujar Susyani.
Meski demikian, menurut Susyani wirausaha jasa layanan perawatan wajah peluangnya terbuka lebar. Karena tidak hanya perempuan tapi laki-laki juga melakukan perawatan wajah. “Peserta didik bisa bekerja tidak harus buka salon kecantikan atau facial yang ada workshopnya tetapi mereka bisa dengan jasa layanan dipanggil di rumah. Misal merias untuk wisuda, undangan. Apalagi mereka telah memiliki sertifikat yang dikeluarkan BNSP. (Badan Nasional Sertifikasi Profesi. red),” tandasnya. (adv/uyo)