Sopir truk tangki, Anton Dwi Ariatama, dalam rilis di Mapolres Mojokerto, Jumat (25/8/2023), menceritakan usaha yang sudah dilakukannya saat kendaraannya mengalami rem blong hingga terjadi kecelakaan di Jalan Raya Pacet-Gondang, Kamis (25/8/2023).


Saat melaju di jalur turunan dari pertigaan itulah, truk yang membawa 6.000 liter air berjalan kencang dan lepas kendali. Sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya karena diduga mengalami gagal fungsi pengereman (rem blong).

Sehingga truk menabrak sejumah kendaraan dan pengunjung yang menyaksikan karnaval. Awalnya, truk menerjang sepeda motor Honda Beat S 6762 NAR, kemudian Honda Beat S 4815 PW yang berjalan di depannya.

“Kemudian truk tangki melaju ke kiri dan menabrak minibus Toyota Avanza nopol N 1855 EO yang terparkir di badan jalan sebelah kiri hingga mobil terdorong ke depan dan menabrak 6 orang pejalan kaki di depannya,” jelas Afner.

Truk beserta sejumlah kendaraan yang ditabrak sudah diamankan kepolisian sebagai barang bukti.

Atas insiden kecelakaan ini, Afner mengucapkan bela sungkawa kepada korban meninggal dunia. Polres Mojokerto, imbuhnya, bekerjasama dengan Jasa Raharja memberikan santunan sebesar Rp 50 juta yang diserahkan kepada keluarga korban.

“Sedangkan korban luka yang dirawat di rumah sakit (Sumber Glagah) mendapat bantuan maksimal Rp 20 juta dan apabila kurang akan dibantu melalui BPJS,” ujarnya.

Baca: Ini Identitas 16 Korban Kecelakaan Maut di Pacet

Sementara berdasar pengakukan sopir asal Tambak Mayor Baru Timur 2 Asemrowo Surabaya RT 50 RW 7, sebelum terjadi tabrakan, dirinya sudah berusaha menginjak rem, tetapi sudah tidak berfungsi. Lalu ia berupaya memindahkan gigi persneling.

“Waktu masuk tikungan, sebelum lokasi kejadian, sudah melakukan pengurangan gigi persneling dari 3 ke 2 dan menginjak rem, tapi sudah gagal fungsi. Sehingga gigi persneling dikurangi ke gigi 1, namun laju truk tangki tetap tidak terkendali,” ungkapnya. (im)

1
2

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini