IM.com – Sebanyak 1.700 siswa TK/RA di Kota Mojokerto mengikuti peragaan manasik haji di Lapangan Ketidur, Surodinawan, Rabu (4/10/2023) pagi. Kegiatan yang diadakan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Muslimat Nahdlatul Ulama (IGTKM-NU) ini sebagai pembelajaran sejak dini kepada anak-anak terkait rukun Islam ke-5 yaitu haji.
“Ini bagian dari upaya memberikan pembelajaran kepada anak-anak terkait dengan rukun Islam yang ke-5 yaitu haji. Tentu dengan peragaan seperti ini akan lebih mudah difahami dan diingat di dalam fikiran dan hati anak-anak kita,” ungkap Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Pada kesempatan ini, Ning Ita,sapaan akrab walikota, juga mengajak para orang tua maupun asatidz (guru) untuk lebih waspada atas maraknya konten-konten negatif yang mudah diakses anak-anak. baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Salah satunya Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
“Yang perlu diwaspadai di era digital saat ini ada beberapa kartun bahkan game yang diperuntukkan bagi anak-anak usia 5-7 tahun, yang didalamnya diselipkan secara halus konten-konten LGBT, ini yang harus menjadi kewaspadaan kita semua,” pesannya.
Lebih lanjut Ketua PC Muslimat NU Kota Mojokerto itu mengatakan, baik orang tua maupun asatidz wajib mengetahui isi cerita yang ditonton maupun game yang sedang dimainkan oleh anak-anaknya.
“Mungkin anak-anak kita tidak tahu, tapi ini adalah kampanye yang sangat halus, terselubung yang harus kita waspadai bersama. Jangan sampai anak-anak kita teracuni oleh hal-hal yang dilarang agama,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan peragaan manasik haji ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid, serta Ketua Rois Syuriah PC NU Kota Mojokerto KH. Shodiqin. (im)