Keesokan harinya, motor yang dikendarai Rokhim itu masih berada tetap di lokasi kejadian, sementara Rokhim menghilang.
“Kemudian kami ungkap dari hasil rekaman CCTV yang diputar ulang periode hari Jum’at tanggal 9 Februari 2024 antara pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB diketahui bahwa ada seorang laki-laki yang duduk ditepi sungai kemudian menceburkan diri ke sungai dan kemudian hanyut terbawa arus sungai,” jelas dia.
Menurut keterangan keluarga Rokhim, semenjak ayahnya meninggal tampak seperti orang depresi sering mondar-mandir sendiri serta termenung sendiri. “Terakhir kali keluarga mengetahui pergi meninggalkan rumah sejak hari Jum’at tanggal 9 Februari 2024 sekira pukul 11.30 WIB, dan kekuarga sempat mencari keberadaanya karena sampai malam tidak kunjung pulang, hingga akhirnya keluarga mendapat kabar dari pihak Kepolisian,” jelasnya.
Polisi kemudian berkoordinasi dengan tim BPBD Provinsi Jawa Timur melakukan penyisiran di aliran sungai Brantas dari wilayah Kesamben hingga Porong, Kabupaten Sidoarjo pada Minggu 11 Februari 2024.
“Dari hasil penyisiran di wilayah sungai Brantas Porong Sidoarjo, ditemukan sesosok jenazah seorang laki-laki tanpa identitas dengan menggunakan kaos hitam biru dengan tulisan Volcom,” kata dia.
Jenazah tersebut kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Pusdik Gasum Porong dilakukan identifikasi. “Dari keterangan keluarga korban, mereka mengenali korban dan langsung mendatangi RS Pusdik Gasum Porong,” pungkasnya. (ima)