Sebagai informasi, dalam sehari, setidaknya dapur umum menyediakan 10 ribu porsi nasi bungkus. Ribuan nasi bungus tersebut dibagikan untuk warga Desa Kedunggempol dan Desa Jotangan di Kecamatan Mojosari. Serta untuk pengungsi di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, dan Desa Salen, Kecamatan Bangsal.
“Ini sekaligus menjadi momentum untuk kita saling menguatkan. Kalau sudah urusan kemanusiaan, tidak lagi mengenal batas-batas wilayah. Semoga warga selalu sabar dan kita semua bisa mengambil pelajaran,” ungkap sosok yang akrab disapa Mas Pj ini.
Lebih lanjut, peristiwa yang terjadi diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat agar tidak menbuang saoah sembarangan ke sungai, menjaga kelestarian alam, dan tidak mengeksploitasi alam. Karena dengan demikianlah, manusia dan alam bisa berdampingan, saling memberi keuntungan.
“Yang jelas, tolong, jangan menyalahkan alam. Ini harus bisa menjadi refleksi bersama bagaiamana interaksi kita dengan alam,” pungkas Mas Pj. (uyo)