ribuan santri sedang belajar kitab kuning yang menerangkan tentang biografi syekh Abdul Qadir Jailani, mereka tampak bersemangat meski tengah berpuasa ramadhan./Kharimatul Maslahah

Ketua Yayasan Ponpes Al Aqobah Jombang, Akhmad Kanzul Fikri, mengatakan, pengajaran metode bilingual merupakan metode penggunaan dua bahasa untuk menyampaikan materi kurikulum dengan tujuan menguatkan kompetensi santri dalam berbahasa asing.

“Jadi para santri bisa mudah memahami grametical yang telh kita sisipkan dengan bahasa Jawa dan inggris,” ujarnya. Minggu (17/3/2024).

Di Ponpes Al Aqobah, metode bilingual digunakan untuk memberikan makna dalam kitab kuning salaf.

“Di pesantren ini kita mengkaji kitab kuning salaf yang di kombinasikan dengan metode yang lebih akseleratif,” jelasnya.

Metode tersebut diharapkan agar para santri kelak memiliki wawasan internasional jika sudah terjun di kalangan masyarakat.

“Kegiatan ini kita lakukan rutin satu minggu sekali, tak terkecuali di bulan ramadhan. Dengan harapan, para santri memiliki wawasan internasional ketika sudah di luar pondok,” pungkasnya. (ima)

106

1
2

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini