Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat menghadiri program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI) di Desa Randegan, Kecamatan Dawarblandong, Rabu (1/5/2024). IM.com/Uyo/
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat menghadiri program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI) di Desa Randegan, Kecamatan Dawarblandong, Rabu (1/5/2024). IM.com/Uyo/

IM.com – Berbagai upaya terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, untuk menurunkan angka stunting di bumi Majapahit.

Salah satunya dengan menggeber program Selasa Sehat Turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI).

Kegiatan yang menyasar para ibu hamil dan lansia kali ini dilaksanakan di Pendapa Desa Randegan, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

Dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Randegan Gatot Dwitanto melaporkan bahwa terdapat 180 balita, dan 14 diantaranya mengalami kurang gizi.

“Selain itu terdapat 6 ibu hamil dan 1 diantaranya mengalami resiko tinggi (risti), dan terdapat 360 lansia yang ada di Desa Randegan,” ujar Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Rabu (1/6/2024).

Penyebab Stunting

Dikatakan Ikfina, ada dua penyebab terjadinya stunting pada balita yaitu kekurangan gizi kronis serta infeksi yang berulang.

“Stunting itu harus dicegah mulai dari remaja, khususnya mendekati pernikahan atau calon pengantin (catin), supaya calon pengantin ini nanti hamil tidak stunting anaknya maka tidak boleh kurang gizi,” kata Bupati Ikfina.

Ia pun mengimbau para calon pengantin, dan para ibu hamil diharapkan dapat menjaga asupan gizinya agar nantinya bayi yang dilahirkan tidak mengalami stunting.

“Tandanya lingkar lengannya catin dan ibu hamil tidak boleh kurang dari 23,5 sentimeter. Kalau kurang dari 23,5 namanya kurang gizi,” jelasnya.

ASI Ekslusif Bisa Cegah Stunting

Selain itu, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga menyampaikan setelah bayi lahir untuk memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, agar bayi tidak terjadi stunting.

“Pada saat sudah melahirkan, anak juga harus mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, jadi tidak boleh dicampuri makanan maupun minuman apapun. Kemudian diberi makanan pendamping ASI, jadi ASI diberikan dan diberi makanan pendamping ASI sampai umur 2 tahun,” ujarnya.

Lebih lanjut, agar bayi tidak stunting, Bupati Ikfina juga menyebutkan bahwa terdapat makanan yang harus ada dalam memberikan makanan pendamping ASI yaitu protein.

“Ada jenis makanan yang harus ada di makanan pendamping (MP) ASI agar anaknya tidak stunting, jadi bisa diberikan makanan yang banyak mengandung protein seperti ayam dan ikan. Jadi paling gak dua itu harus ada untuk MP ASI,” ungkapnya.

Selain itu, bupati Ikfina berharap, agar para lansia selalu menjaga kesehatannya serta balita di Randegan tidak mengalami stunting.

“Saya minta tolong lansia jaga kesehatan, tensinya tidak boleh tinggi, asam urat dan kolesterol juga, nanti bisa dicek kesehatannya. Mudah-mudahan semuanya sehat, tidak ada yang stunting tidak ada juga lansia yang sakit,” pungkasnya. (uyo)

64

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini