IM.com – Candi Tikus yang berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu objek wisata budaya dari sekian banyak peninggalan Kerajaan Majapahit.
Secara keseluruhan bangunan Candi Tikus yang ditemukan sekitar tahun 1914 merupakan suatu bangunan petirtaan, peninggalan dari kerajaan yang bercorak Hindu.
Dilihat dari sudut arsitekturnya Candi Tikus mengingatkan pada penggambaran konsep makrokosmos yang berpusat pada Gunung Mahameru.
Di puncak gunung tersebut para dewa bersemayam dan air yang mengalir dari Mahameru dapat dianggap sebagai air suci Amerta.
Objek wisata sejarah candi tikus di Trowulan, Kabupaten Mojokerto sangat direkomendasikan sebagai salah satu tempat berlibur kalian atau untuk mengisi lini media sosial. Juga bisa dijadikan tempat foto prewedding pasangan pengantin.
Begitu tiba di situs wisata sejarah candi tikus, mata Anda akan disuguhkan pemandangan yang sangat bagus, Candi ini dikelilingi taman-taman. Sangat cocok jika kalian datang kesini dengan membawa anak kecil untuk bermain di taman rerumputan yang sangat hijau.
Selain itu dipinggiran taman sangat rindang dikarenakan banyak ditanamai pepohonan. Disediakan juga gazebo untuk duduk-duduk santai jika kalian merasa capek saat berkeliling candi tikus.
Tiket Wisata Sejarah Candi Tikus
Harga tiket masuk candi tiket ini berlaku dihari libur maupun hari biasa. Yakni hanya Rp3 ribu saja.
Untuk Jam kunjungan mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB.
Candi tikus sudah dilengkapi tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat, ada juga pusat informasi, kamar mandi, mushola, tempat makan, dan masih banyak lainnya.
Rute Lokasi Candi Tikus
Untuk rute menuju candi tikus sangat mudah, yaitu jauhnya sekitar 13 kilometer disebelah tenggara Kota Mojokerto.
Patokannya dari jalan raya Mojokerto–Jombang, tepat di perempatan Trowulan, belok ke timur, melewati kolam segaran dan tidak jauh sekitar 600 meter dari candi Bajang Ratu di sebelah kiri jalan.
Salah satu pengunjung candi tikus, Barito Saputra (21) mengatakan, dirinya baru pertama kali mendatangi tempat peninggalan sejarah seperti candi tikus, karena rasa penasarannya dengan peninggalan Kerajaan Majapahit.
“Saya datang bersama kakak, adik untuk melihat-lihat candi di Mojokerto, salah satunya candi tikus ini. Ya karena rasa tertarik saya dengan sejarah terlebih sejarah Kerajaan Majapahit,” kata pria berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya dengan adanya peninggalan sejarah seperti candi tikus ini bisa memperluas pengetahuan dan budaya, terlebih di Trowulan Kabupaten Mojokerto.
“Jadi suasananya di candi tikus ini sangat nyaman, kebersihannya juga sangat terjaga sekali tidak ada sampah yang berserakan. Untuk tempat nongkrong juga enak sudah ada gazebo-gazebonya. Jadi sangat cocok untuk liburan kesini,” tutur Saputra memungkasi. (rik)