Suasana pasar jadoel Kelurahan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. IM.com/Erik/
Suasana pasar jadoel Kelurahan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. IM.com/Erik/

IM.com – Pasar Jadoel Prajurit Kulon, Kota Mojokerto menjadi destinasi untuk bernostalgia, sekaligus mengenalkan kuliner hingga permainan tempo dulu pada generasi millenial.

Event pasar jadoel yang diselenggarakan oleh Kolompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Prajurit Kulon di sebelah utara rusunawa Cinde ini dimulai pukul 18.30 WIB, setiap sebulan sekali pada hari Sabtu malam.

Yang unik di pasar jadoel Kelurahan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, semua makanan maupun minumannya tradisional tersedia hingga berbagai mainan tradisional pun ada.

Setiap pengunjung yang ingin membeli makanan atau minuman di pasar jadoel tidak menggunakan uang yang berlaku saat ini. Namun, memakai koin untuk transaksi pembelian.

Koin ini sudah disediakan panitia, pengunjung cukup menukarkan uang Rp5 ribu untuk satu koin ke petugas yang ada di depan pintu masuk pasar jadoel Kelurahan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Makanan yang dijual di pasar jadoel Kelurahan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. IM.com/Erik/
Makanan yang dijual di pasar jadoel Kelurahan Prajurit Kulon Kota Mojokerto. IM.com/Erik/

Salah satu pengunjung pasar jadoel Kota Mojokerto, Imanuel mengatakan event ini cukup menarik. Karena bisa bernostalgia dengan suasana tempo dulu. Dengan merasakan makanan hingga permainan tradisional.

Selain itu juga ada layar tancap atau bioskop yang menjadi hiburan paling ngetren pada masa lalu.

“Cukup menarik, acara pasar jadoel seperti ini juga bisa mewadahi UMKM yang ada di Kota Mojokerto terlebih di Kelurahan Prajurit Kulon, dan meningkatkan perekonimian masyarakat,” tandasnya.

Terpisah Lurah Prajurit Kulon, Muhamad Nurhadi mengatakan, event pasar jadoel tidak hanya jualan makanan atau minuman jaman dulu saja. Selain itu mengenalkan masyarakat terkait pakain jaman dulu, seni jaman dulu, dolanan jaman dulu, bahkan pengunjung yang datang diharuskan menggunakan koin terbuat dari kayu yang di cat berwanakan emas.

Nurhadi juga mengatakan, untuk penjual yang berjualan di pasar jadoel diharuskan menggunakan pakaian jaman dulu. Selain itu, konsep tempo dulu bisa mengingatkan kepada masyarakat jajanan tempo dulu dan mengingatkan nuansa tempo dulu di pasar jadoel ini.

“Jadi di Kota Mojokerto ada Kampung Pecinan di kelurahan Sentanan. Di Kota Mojokerto juga ada pasar jadoel di Kelurahan Prajurit Kulon. Kita buat event yang berbedah, nantinya pasar jadoel ini akan di adakan setiap satu bulan sekali, agar masyarakat tidak bosan kalau 1 minggu sekali,” tandasnya.

Nurhadi berharap, dengan adanya pasar jadoel yang di selenggarakan oleh Keluarahan Prajurit kulon ini bisa bermanfaat untuk masyarakat luas terlebih masyarakat Prajurit Kulon Kota Mojokerto.

Tidak hanya itu, dengan adanya pasar jadoel Kota Mojokerto ini membuat daya tarik wisata di Kelurahan Prajurit Kulon semakin maju dan meningkatkan perekonomian masyarakat. (rik)

248

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini