Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati (kedua kanan) menebar bibit ikan wader, Sabtu (31/8/2024).
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati (kedua kanan) menebar bibit ikan wader, Sabtu (31/8/2024).

IM.com – Seiring maraknya warung sambelan ikan wader, tapi tidak dibarengi dengan upaya budidaya. Mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, melakukan tebar benih atau restocking.

Tebar benih ikan wader itu dilakukan di sungai Merasih Desa Kemiri, Kecamatan Pacet dan sungai Kleruk Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang.

Penebaran 200 ribu benih ikan wader yang dilakukan Pemkab Mojokerto melalui Dinas Pangan dan Perikanan itu, sebagai upaya Pemda untuk menjadikan ikan wader menjadi ikon kuliner khas bumi Majapahit.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, penebaran ratusan ribu bibit ikan wader ini merupakan langkah Pemda sebagai upaya membranding Kabupaten Mojokerto. Sebab, kuliner sambel wader sudah melekan menjadi ciri khas Mojokerto.

“Ini sangat luar biasa. Ini nanti kita tumbuhkan kembali, dan kemudian ini akan menjadi pusat perputaran ekonomi yang ada di Kabupaten Mojokerto. Kalau kita berbicara tentang kebesaran Kerajaan Majapahit maka salah satunya dari sisi kuliner, dan kuliner ini tidak bisa dipisahkan karena setiap orang pasti butuh untuk kuliner. Maka kuliner yang bagian dari city branding Kabupaten Mojokerto adalah sambel wader. Yang saat ini banyak diperjualkan di Trowulan,” tuturnya, Sabtu (31/8/2024).

Tak hanya itu, sambel wader di Kabupaten Mojokerto ini bukan suatu hal yang baru. Menurut Ikfına, makanan sambal wader ini sudah lama digandrungi warga. Terlebih, setelah viral masuk dalam film ‘Hati Suhita’ itu menjadikan kuliner yang ada di kawasan kolam Segaran Trowulan semakin menjadi jujukan wisatawan.

“Akhirnya kami berusaha bagaimana wader ini bisa dikembangkan secara intensif melalui budi daya,” ujarnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini menjelaskan pentingnya program penebaran benih atau budi daya ikan wader ini.

Menurutnya program yang memanfaatkan sungai di lingkungan pedesaan ini bisa sekaligus menjaga ekosistem yang lebih baik karena menggunakan metode alami dan diharapkan bisa mencukupi ketersediaan wader.

“Karena tak jarang, dimana yang warung itu disuplai rata-rata diambil dari sungai dengan cara disetrum yang berakibat merusak ekosistem sungai. Tak hanya itu, melalui program ini semoga kedepannya lebih banyak ikan wader yang bisa dikembangbiakkan di sungai di Kabupaten Mojokerto.

Ikfina juga berharap, setelah penebaran benih ikan wader ini, pengembangan bisa diwujudkan. Sehingga kedepannya pemerintah bisa evaluasi dan melakukan perencanaan lebih detail.

“Saya minta tolong untuk Desa Kemiri untuk menjaga dalam waktu tiga setengah bulan nanti kita cek apakah ini bisa berkembang dan apakah ikan wader ini sudah bisa dipanen. Kemudian seberapa banyak dan nanti kendalanya-kendalanya apa, dan itu nanti kita bisa inventarisir untuk menjadi bahan kita berikutnya, karena kita serius dalam hal ini. Targetnya nanti saya akan mengeluarkan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) seluruh hotel dan warung di Kabupaten Mojokerto wajib mempunyai menu sambel wader,” pungkasnya. (uyo/rif)

65

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini