Pasangan Calon Bupati dan Wabup Mojokerto Idola Rakyat, Ikfina Fahmawati dan Sya’dulloh Syarofi atau Gus Dulloh, bertekad meningkatkan kesejahteraan buruh pabrik rokok padat karya.


IM.com – Pasangan Calon Bupati dan Wabup Mojokerto Idola Rakyat, Ikfina Fahmawati dan Sya’dulloh Syarofi atau Gus Dulloh, bertekad meningkatkan kesejahteraan buruh pabrik rokok padat karya. Salah satu caranya dengan menekan tarif cukai lebih rendah sigaret kretek tangan (SKT) sehingga harga rokoknya bisa bersaing.

Dengan harga rokok yang bisa bersaing dengan sigaret kretek mesin (SKM), maka produk SKT dapat terus eksis. Dampak positif selanjutnya, perusahaan SKT padat karya dapat meningkatkan upah karyawannya.

“Kami perjuangkan bagaimana ada perlakuan khusus terhadap rokok-rokok SKT agar memberi peluang untuk terbelinya lebih banyak. Kalau cukai lebih murah, otomatis harga jualnya lebih murah. Sehingga meningkatkan kesejahteraan para buruh pabrik rokok,” kata Ikfina.

Ikfina menyampaikan komitmen tersebut di hadapan para buruh PT Ittihad Rahmat Utama, Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto pagi tadi. Cabup petahana ini menyerap aspirasi dan keresahan dari karyawan pabrik rokok SKT yang menjadi Mitra Produksi Sigaret (MPS) PT HM Sampoerna Tbk.

“Para karyawan berharap ada lemburan. Sehingga tugas kami nanti mengupayakan bagaimana PT HM Sampoerna sebagai induk perusahaan bisa memberikan peluang untuk produksi lebih banyak kepada PT Ittihad Rahmat Utama agar bisa memberikan lemburan karyawan,” tegasnya.

Pasangan Ikfina-Gus Dulloh bakal lebih mudah mewuudkan komitmen dan tekad tersebut karena perjuangannya mendapat dukungan dari mayoritas anggota DPRD periode 2024-2029. Sebab, duet Idola ini didukung PDIP, PKB, Partai Golkar PKS, Partai Buruh dan PSI. Apalagi, direksi PT Ittihad Rahmat Utama, Bambang Widjanarko dan Any Mahnunah juga duduk sebagai wakil rakyat dari Partai Golkar yang juga mendukung Idola.

“Kami akan bersama-sama memperjuangkan tarif cukai khusus bagi SKT yang produksinya padat karya atau menyerap banyak tenaga kerja,” tandasnya.

Cabup nomor urut 1 ini menjelaskan, kebijakan pemerintah mengenakan cukai rokok bertujuan mengendalikan peredaran rokok ilegal. Menurut Ikfina, naiknya tarif cukai rokok dari tahun ke tahun justru menandakan meningkatnya pemasaran rokok legal.

Oleh karena itu, apabila tarif cukai SKT lebih murah dibandingkan SKM, otomatis harga jualnya di pasar juga bisa ditekan sehingga permintaan pasar terhadap SKT legal turut terdongkrak. Dengan demikian akan berimbas pada kesejahteraan para buruh pabrik rokok yang meningkat seiiring naiknya kapasitas produksi.

Hal ini menyikapi keresahan salah satunya disampaikan Sri, buruh bagian produksi di PT Ittihad Rahmat Utama. Ia mengeluhkan tidak adanya kerja lembur karena turunnya jumlah produksi SKT yang bisa jadi dipicu permintaan pasar anjlok akibat maraknya rokok tanpa cukai maupun rokok dengan pita cukai ilegal di pasar.

Menyikapi keluhan tersebut, Ikfina meminta seluruh buruh pabrik rokok padat karya tidak cemas. Pasalnya, Satpol PP bersama aparat penegak hukum lainnya terus bekerja keras memberantas produksi maupun peredaran rokok ilegal di Kabupaten Mojokerto dengan biaya operasi dari 10 persen Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Saya mohon doa dari para karyawan supaya kinerja teman-teman dalam penegakan hukum, melacak dan menindak produksi dan peredaran rokok ilegal bisa lancar dan ditindak semestinya. Saya juga sampaikan 10 persen (dari DBCHT) anggaran yang sangat besar sehingga tak perlu khawatir kegiatan ini tidak lancar,” terangnya.

Pada kesmepatan itu, Ikfina tak lupa berpesan kepada seluruh karyawan PT Ittihad Rahmat Utama, agar selalu menerapkan pola hidup sehat. Antara lain dengan melakukan peregangan otot di sela jam kerja 7 jam per hari, perbanyak minum air putih, serta tidak menahan buang air kecil.

Sebab, para buruh di bagian produksi yang bekerja dengan posisi monoton dalam waktu yang lama memicu ketegangan di bagian otot tertentu. Mereka juga bekerja di ruangan yang cenderung hangat dapat memicu dehidrasi.

“Saya minta semuanya bisa mengikuti dengan baik dan fokus supaya membuat peredaran darahnya lebih lancar dan ketegangan pada otot-otot tertentu akibat posisi kerja yang monoton bisa teratasi. Saya juga minta teman-teman jangan lupa minum air putih dan tidak menahan buang air kecil untuk menjaga kesehatan,” tandas Ikfina. (imo)

94

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini