Sandiaga Salahuddin Uno ikut serta mewarnai batik rekor muri di Jalan Hayam Wuruk, Magersari Kota Mojokerto, Selasa (15/10/2024)
Sandiaga Salahuddin Uno ikut serta mewarnai batik rekor muri di Jalan Hayam Wuruk, Magersari Kota Mojokerto, Selasa (15/10/2024)


IM.com – Pemerintah Kota Mojokerto memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mewarnai batik terpanjang 5.053 meter dengan 10.106 peserta.

Pemecahan rekor MURI mewarnai batik terpanjang itu dalam rangkah memperingati hari jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, Selasa (15/10/2024).

Acara pemecahan rekor Muri mewarnai batik tersebut berlangsung di sepanjang Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Mayjen Sungkono, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto yang diikuti dari ibu-ibu dan pelajar se Kota Mojokerto.

Selain itu dihadiri juga secara langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan juga Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, PJ Wali Kota Mojokerto Muhammad Ali Kuncoro, dan Forkopimda Kota Mojokerto beserta Stakeholder Pemerintah Kota Mojokerto.

Pj Wali Kota Mojokerto, Mohammad Ali Kuncoro mengatakan, Kota Mojokerto memang Kota terkecil di Jawa Timur, tetapi kecilnya Kota Mojokerto selalu berprestasi salah satunya memecahkan Rekor Muri untuk mewarnai batik terpanjang.

Selain itu, Kota Mojokerto punya sebuah peninggalan wastra Majapahit yang harus ditingkatkan naik kelas. Dikarenakan Mojokerto adalah Kota UMKM, dimana perdagangannya hampir 30 persen lebih merupakan kekuatan penyumbang terbesar di Kota Mojokerto.

“Kita ingin para pelaku usaha ini terus kita kurasi, terus kita dampingi, sehingga UMKM yang ada di Kota Mojokerto akan terus bisa tumbuh, berkembang, berdampak dan tentunya naik kelas,” kata Mas Pj sapaan akrab Ali Kuncoro.

Kegiatan mewarnai batik dengan capaian yang sangat luar biasa hingga memecahkan Rekor Muri dengan peserta 10.106 dengan panjang 5.053 meter, menurutnya akan menjadi sebuah pengukit bagi perekonimian yang ada di Kota Mojokerto.

Selain itu hari ini pemerintah Kota Mojokerto juga melaunching kawasan kuliner hallah yang ada di Skywalk Alun-Alun Kota Mojokerto dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) serta Rumah Potong Unggas (RPU) yang ada di Jalan Sekar Putih, Magersari, Kota Mojokerto.

“Kota Mojokerto mempunyai satu RPH dan 13 RPU yang tersertifikasi Hallal. Dan seluruh juru sembelih hallal sudah bersertifikasi. Dan tidak kalah penting kita hari ini juga launching di marketplace yakni MojoSadean yaitu pengiriman dan jual beli barang produk UMKM Kota Mojokerto melalui MojoSadean,” tutur Mas Pj.

Ia berharap, dengan adanya Rekor Muri mewarnai batik ini bisa memberikan multiplayer efek yang panjang yang menginginkan merawat tradisi leluhur memberikan penguatan dengan sentuhan kereasi dan inovasi.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, dirinya sangat senang bisa hadir di Kota Mojokerto di acara rekor Muri mewarnai Batik ini. Dirinya juga mengatakan apa bila berbicara ekonomi kreatif maka inovasilah yang menjadi kata kunci. Dan Kota Mojokerto menjadi Kota terinovasi se Indonesia dan layak menadapatkan perhatian kusus.

“Selain daripada rekor Muri untuk mewarnai batik terpanjang dan peserta terbanyak ini juga acara event yang layak. Program inkunasi dan produk karya kreatif ini tentunya melangkapi dikarenakan Jawa Timur sudah menjadi top off mine selain berkunjung di Bromo, Tumpak Sewu, Dan Ijen, kemana lagi, ke Mojokerto lah yang layak masuk destinasi wisata,” tambah Sandiaga

Sandiaga juga memberikan apreasi kepada pemerintah Jawa Timur dan Pemerintah Kota Mojokerto yang berkolaborasi sesuai dengan undang-undang ekonomi kreatif undang-undang nomor 24 tahun 2019.

“Sektor ekonomi kreatif akan mengganti ekonomi ekstratif sebagai lokomotif masa depan Idonesia menuju Indonesia emas 2045. Dan saya mengajak semua yang hadiri disini mari hasilkan produk karya kreatif kebanggan bangsa negara dan membuka peluang usaha serta menciptakan lapangan kerja,” pungkas Sandiaga. (rix/sar)

63

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini