IM.com – Guna menyukseskan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota mojokerto memperluas sasaran sosialisasi ke masyarakat penyandang disabilitas. KPU mengajak masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik menggunakan hak pilihnya sekaligus mensosialisasikan cara mencoblos kertas suara.
Komisioner KPU Kota Mojokerto, Yahya Sachrul mengatakan, sosialisasi ini untuk memberikan informasi terkait pemilihan Gubernur Jawa Timur dan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto kepada para penyandang diabilitas. Kegiatan berlangsung di Rumah Makan Jimbaran, Jalan Raya By Pass, Mojokerto, Minggu (20/10/2024).
“Kita mesosialisasikan kepada penyandang disabilitas di Kota Mojokerto terkait ada berapa jumlah calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Mojokerto, dan ada berapa calon Gubernur di Jawa Timur dan juga terkait visi dan misi para calon yang di sampaikan,” kata Yahya.
KPU menyediakan fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas di setiap TPS. Yakni berupa alat bantu bagi masyarakat difabel menggunakan hak piliihnya.
“Selain itu nantinya pasti ada pendampingan dari KTPS terkait disabilitas yang saat datang ke TPS,” tambah Yahya.
Untuk diketahui, penyandang disabilitas yang memiliki hak suara pada Pilkada serentak 2024 di Kota Mojokerto tercatat sebanyak 612 pemilih. Rinciannya, disabilitas fisik 183 pemilih, intelektual 38 pemilih, mental 72 pemilih. Kemudian penyandang keterbatasan sensorik wicara sebanyak 258 pemilih, sensorik rungu 35 pemilih, dan sensorik netra 26 pemilih.
Yahya menambahkan, KPU juga memberikan waktu khusus bagi penyandang disabilitas untuk datang ke TPS dan mencoblos, yaitu pada pukul 12.00-13.00 WIB. Selain itu, pihaknya akan melakukan jemput bola atau mendatangi pemilih yang sakit sehingga tidak bisa datang ke TPS saat hari pencoblosan.
“Jadi jika ada pihak-pihak yang ingin memilih dan tidak bisa datang ke TPS dikarenakan sakit atau memang disabilitas, pastinya nanti pasti ada petugas yang datang ke rumahnya. Jangam sampai ada satu pun yang hilang dalam Pilkada 2024 ini,” imbuh Yahya.
Acara sosialisai kepada penyandang disabilitas di Kota Mojokerto ini dihadiri perwakilan penyandang disabilitas kurang lebih 60 orang. Dan menghadirkan narasumber dari Pengajar Sekolah SLB Azzahra, Mojokerto, Muhammad Awaludin Zharoni.
Muhammad Awaludin Zharoni mesosialisasikan kepada disabilitas terkait tanggal pencoblosan dan proses ketika mencoblos yang dimana proses itu sudah di suport oleh KPU kususnya KPU Kota Mojokerto.
“Jadi penyandang disabilitas jangan ragu untuk datang ke TPS, baik itu yang tuna metra, tuna grahita, tuna daksa, dan tuna lainnya agar mereka juga merasa sama dengan warga-warga lainnya. Dan hak mereka itu sudah masuk di Undang-Undang dasar,” terang Awaludin.
Awaludin juga memberikan dukungan moril kepada para penyandang disabilitas untuk menggunakan hak nya. Dan membrikan pemahaman apa-apa saja yang tidak boleh di laksanakan di masa kampanye yaitu salah satunya money politik.
“Dikarenakan panyang disabilitas ini tentang, rentang di kasih uang yang kita kategorikan itu adalah mony politik. Kurang lebihnya mereka tadi paham, semoga saja di prakteknya itu juga melaksanakan, artinya tidak menerima uang dari pasangan calon untuk memilih dia,” ucap Awaludin.
Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur serta Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto Tahun 2024 ada 105.313 pemilih. Laki-laki 52.072 dan perempuan 53.214. (rix/imo)