IM.com – Cawabup Mojokerto Sa’dulloh Syarofi (Gus Dulloh) menepis kabar bohong (hoaks) bahwa cabup, Ikfina Fahmawati, kerap mengabaikan wakilnya. Dia menyebut, peran wakil bupati adalah membantu bupati sesuai tupoksi dan tanggung jawab tugasnya sendiri, tidak menunggu diberi pekerjaan baru mau bekerja.
Gus Dulloh menjelaskan, bupati dan wakil bupati memiliki peran serta tugas masing-masing sesuai tupoksi dan tanggungjawabnya. Sebagai seorang pembantu bupati, tentu peran dan fungsi wakil bupati tidak dominan.
“Kalau (wabup) tidak bergerak sama sekali, kemungkinannya ada dua. Pertama, tidak mengerti pekerjaannya. Kedua, memang tidak mau bekerja,” jelas Gus Dulloh saat berkampanye di Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto, Senin (11/11/2024).
Menurut Gus Dulloh, isu Ikfina suka mengabaikan wakilnya semasa menjabat Bupati Mojokerto 2021-2024, adalah hoaks yang ingin memecah belah pasangan Idola. Ia menilai, orang yang merasa diabaikan dalam sebuah birokrasi pemerintahan berarti tidak pernah aktif berorganisasi.
“Atau ikut organisasi tapi tak mengerti aturan-aturan organisasi. Dalam birokrasi pemerintahan, Bupati bukan pemberi pekerjaan karena semua punya tugas masing-masing. Sebagai wakil harus mengerti tugas sesuai tupoksinya,” cetusnya.
Putra Pengasuh Ponpes Salafiyah Al Misbar KH Husein Ilyas ini mempunyai pengalaman tiga kali mengemban jabatan wakil ketua di organisasi berbeda. Salah satunya posisi saat ini sebagai Wakil Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto.
“Saya menjadi Wakil Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, saya bisa menemukan apa yang bisa saya kerjakan, karena saya paham tugas dan tanggungjawab. Wakil bupati pun punya tugas dan manfaat untuk Pemkab Mojokerto. Kalau tidak mau melakukan apapun, artinya memang tidak mau bekerja,” ungkapnya.
Gus Dulloh meminta masyarakat Kabupaten Mojokerto tak perlu khawatir dirinya nanti bakal hanya menjadi cadangan atau ban serep bupati apabila pasangan Ikfina-Gus Dulloh (Idola) memenangkan Pilkada 2024. Sebab bupati dan wabup mempunyai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), tanggung jawab dan kewajiban masing-masing.
“Misalnya pekerjaan pemimpin Kabupaten Mojokerto ada 100, yang bisa dikerjakan bupati 60, maka wakil wajib mengerjakan yang 40. Maka jangan merasa diabaikan, gerak saja. Mana yang tidak dikerjakan bupati, maka itu tugasnya wakil,” tegasnya.
Cawabup Mojokerto nomor urut 1 ini juga menegaskan bahwa pencalonannya bersama Ikfina dalam Pilbup Mojokerto 2024 semata karena perintah dan restu sang ayah KH Huesin Ilyas. Sehingga ia tidak memiliki motif mengejar kekayaan atau kepentingan pribadi.
“Saya berani bersumpah saya maju karena diperintah dan direstui bapak saya. Kalau untuk mengejar materi, lebih baik saya jadi pengusaha. Ada yang menyebut saya ingin terkenal. Allahuakbar, saya menggantikan bapak mengaji ke sana ke mari, mengaji rutin, sudah terkenal dengan sendirinya,” cetusnya.
Gus Dulloh diketahui menempuh pendidikan S1 jurusan Ekonomi Pembangunan dan S2 Manajemen Keuangan. Pengalaman organisasinya mulai kemahasiswaan hingga kemasyarakatan (ormas).
“Itu ilmu pemerintahan semua. Kalau terpilih, ilmu saya, perasaan saya dan kerja keras saya 100 persen akan saya dedikasikan untuk Kabupaten Mojokerto. Maka 27 November 2024 tancap gas, coblos nomor 1,” ujarnya.
Ikfina terpilih menjadi Bupati Mojokerto pada Pilkada 2020. Pada periode pertamanya itu, ia didampingi Gus Barra. Kala itu, pasangan Ikfina-Barra (Ikbar) yang diusung Gerindra, PAN, Hanura, NasDem, PKS dan Demokrat sukses menumbangkan 2 paslon lain dengan meraup 405.157 atau 65,2 persen suara sah.
Namun, selama 3 tahun menjabat bupati, Ikfina merasa bekerja sendirian memimpin Kabupaten Mojokerto. Karena wakilnya sangat jarang masuk kantor. Akan tetapi, fakta itu diputar balikkan dengan isu yang saat ini menyeruan bahwa dirinya sering mengabaikan wabup.
“Selama ini saya bekerja sendiri, itu bisa dibuktikan, bisa tanya ke satpol PP yang menjaga kantor Bupati Mojokerto. Kantor bupati dan wabup jadi satu, ruangannya bersebelahan. Setiap hari saya bekerja sendirian,” terangnya.
Baca Juga: Ikfina-Gus Dulloh Tetap Berpolitik Santun Ditengah Gencarnya Serangan Hoaks dan Ujaran Kebencian
Oleh karena itu, di Pilbup Mojokerto 2024, Ikfina bersyukur mendapatkan wakil Gus Dulloh yang dinilai yang jauh lebih baik. Sebab apabila terpilih, cabup petahana itu merasa putra KH Husein Ilyas itu lebih bisa diandalkan karena keilmuan, pengalamannya berorganisasi dan mau bekerja keras.
“Mudah-mudahan kami berdua (Idola) bisa bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto, kami bisa berbagi tugas. Sehinga saya tidak kerja sendirian, ada Gus Dulloh yang menemani saya sampai jabatan kami berakhir,” pungkasnya. (imo)