Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncorto memberikan pernghargaan Lencana Emas Hasta Brata Surya Majapahit kepada Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni pada Rabu (20/11/2024).

IM.com – Pemerintah Kota Mojokerto (Pemkot) Mojokerto menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang. Kedua pemda sepakat untuk sharing untuk saling memanfaatkan komoditas serta potensi unggulan dari masing-masing daerah.

Kerjasama Pemkot Mojokerto dan Pemkab Lumajang demi memperkuat daya saing ekonomi kedua daerah di tengah tantangan global yang semakin kompleks, khususnya di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dan Kesepakatan Bersama oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncorto dengan Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni pada Rabu (20/11/2024).

Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro menyampaikan faktor geografis dan potensi kedua daerah yang berbeda yang menjadi salah satu pertimbangan penting terbangunnya kerjasma ini. Ia mengemukakan, Kota Mojokerto dengan luas hanya 16,47 Km² dan hasil pertanian yang sangat minim tentu sangat membutuhkan komoditas dari daerah agraris seperti Kabupaten Lumajang.

“Potensi agraris Lumajang sangat luar biasa. Banyak sektor pertanian dari Lumajang yang sangat kita butuhkan,” kata Ali Kuncoro di Ruang Rapat Panti PKK Kabupaten Lumajang Jl. Arif Rahman Hakim No. 02, Ditotrunan, Lumajang.

Ali Kuncoro mengatakan, Kota Mojokerto dan Kabupaten Lumajang memiliki potensi serta keunggulan masing-masing. Makanya, ia menyatakan, sebagai bagian dari Provinsi Jawa Timur dan NKRI, kerjama dua daerah ini sangat penting untuk saling menguatkan pembangunan satu sama lain.

“Kita harus sama-sama bagaimana menguatkan masing-masing daerah. Tetap berkreasi, tetap berinovasi untuk bagaimana masyarakat yang kita pimpin ke depan semakin berdaya, semakin berdaulat dan semakin sejahtera,” imbuh sosok yang kerap disapa Mas Pj ini.

“Kita punya prinsip ketika daerah lain itu senang kita juga merasa menang. Tapi kalau daerah lain susah kita juga merasakan kegelisahan,” imbuh Ali Kuncoro.

Di sisi lain, Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni, mengatakan, daerah yang dipimpinnya merupakan sentra cabai, beras, tebu secara nasional, tetapi tetap memiliki masalah atau kesulitan tersendiri. Ia menceritakan, petani cabai mengalami kesuitan menjual hasil pertaniannya saat panen raya pada awal November 2024 lalu.

“Hal itu karena pasa saat bersamaan panen raya cabai juga berlangsung di hampir seluruh Jawa Timur,” kata perempuan yang akrab disapa Yuyun ini.

Musabab permasalahan itu, Yuyun berprinsip harus bisa membantu petani menjual hasil pertaniannya. Maka, ia menyatakan, kerjasama dengan Kota Mojokerto adalah salah satu langkah solusinya.

“Bagaimana kita bisa mencari peluang pasar untuk para petani tidak hanya ke pasar induk, salah satunya dengan melakukan kerja sama sebagai bentuk sinergi, sehingga bisa mendorong roda ekonomi baik di Lumajang maupun daerah lain di Jawa Timur agar terus bisa menggeliat,” terang Yuyun.

Yuyun menambahkan, kerjasama antara Kabupaten Lumajang dan Kota Mojokerto sangat terbuka untuk berbagai sektor, tidak hanya terkait komoditas pangan dan hasil pertanian. Daerahnya, lanjut Kepalai Badan Kepegawaian di Provinsi Jawa Timur itu, juga akan memanfaatkan hasil kerajinan dan produk ekonomi kreatif lain dari Kota Mojokerto.

“Misalnya kerajinan sepatu bisa dikirim ke Kabupaten Lumajang.  Sehingga nantinya akan berdampak pada roda perekonomian dan akan mengangkat perekonomian di Jawa Timur,” tambah Yuyun.  Ia juga berharap kerja sama antar daerah dapat terus meningkat sehingga dapat menambah lebih banyak peluang dan memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

Dalam kesempatan ini, sebagai penghargaan kepada Pj Bupati Lumajang atas dukungannya terhadp pembengunan di Kota Mojokerto, Ali Kuncoro menganugerahkan Lencana Emas Hasta Brata Surya Majapahit kepada Indah Wahyuni. (imo)

14

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini