IM.com – Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro bertindak sigap menangani banjir dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi intensitas hujan yang tinggi. Mas Pj –sapaan akrabnya- meminta penanganan banjir dan langkah antisipasi dilakukan dari hulu ke hilir.
arahan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas penangguangan banjir dan wilayah terdampak di Aula Yayasan Pendidikan Islam Darul Huda, Jalan Sekar Putih, Kecamatan Magersari, Jumat (6/12/2024). Rapat yang dihadiri Sekretaris Daerah Gaguk Tri Prasetyo, sejumlah OPD, Camat dan Lurah se-Kota Mojokerto.
Sejumlah lingkungan di Kecamatan Magersari, termasuk Sekar Putih, diketahui menjadi wilayah yang terdampak banjir akibat intensitas hujan tinggi pada Kamis (5/11/2024).
“Hari ini kita samakan persepsi sehingga kepala OPD itu betul-betul siap dan aware (mawas). Karena ini adalah tugas dari pemerintah untuk hadir pada setiap permasalahan yang ada di masyarakat” kata Pj Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro.
Pj Walikota menjelaskan, kekompakan seluruh jajaran birokrasi pemkot bersama pihak terkait sangat dibutuhkan dalam penanganan wilayah terdampak bencana. Termasuk juga untuk melakukan langkah-langkah antisipasi agar kejadian serupa jangan sampai berdampak yang luas.
Hal ini mengingat belum ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kota Mojokerto. BPBD. Oleh karena itu, Ali Kuncoro meminta seluruh OPD harus menjadi bagian dari BPBD yang menanggulangi dan mengantisipasi dampak bencana di Kota Mojokerto.
“Seperti kemarin terjadi intensitas curah hujan cukup tinggi yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah, di antaranya saluran air di Kecamatan Magersari. Sering juga terjadi pohon tumbang. Maka kita harus mawas dan melakukan mitigasi cepat supaya di setiap kejadian yang muncul kita bisa segera melaksanakan penanganan cepat dan tepat,” tandasnya.
Mas Pj meminta penanganan banjir dan langkah antisipasi dilakukan dari hulu ke hilir. Mengingat bencana ini menjadi masalah antar wilayah, maka perlu koordinasi dan sinergi yang baik dengan Pemkab Mojokerto.
“Insya Allah Senin lusa Pak Sekda akan rakor dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Hal-hal yang harus segera disikapi bersama-sama sesuai kewenangannya masing-masing adalah pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan, pembersihan enceng gondok di sungai-sungai,” jelas Mas Pj.
Menurut Mas Pj, wilayah kota Mojokerto yang cekung membuat daerah ini rawan banjir ketika terjadi hujan lebat sampai berjam-jam. Apalagi, terdapat 7 sungai yang mengalir melawati Kota Mojokerto.
“Maka yang bisa kita lakukan adalah 22 rumah pompa yang kita miliki disiagakan dan di operasionalkan,” tegasnya. (imo)