IM.com – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, mendorong Forum Komunikasi Desa Sehat (FKDS) agar lebih fokus pada memperkuat kesehatan mental anak muda. Hal ini mengingat semakin banyak anak muda yang terjebak dalam permainan (game) digital, bahkan bermain judi online (judol), yang berpotensi merugikan kesehatan jiwa.
Imbauan itu disampaikan Bupati Ikfina Fahmawati saat membuka seminar bertajuk ‘Membangun Mentalitas Tangguh untuk Menghadapi Era Persaingan Global’. Acara ini diinisiasi Dinas Kesehatan dan diikuti FKDS se-Kabupaten Mojokerto.
Dalam pidatonya, Bupati Ikfina menegaskan, kesehatan mental anak muda harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya membangun mentalitas generasi muda yang tangguh di tengah tantangan global dan kemauan teknologi informasi.
“Banyak anak muda yang terjebak dalam permainan yang berpotensi merugikan. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat forum komunikasi desa sehat untuk bergerak lebih aktif dalam promosi dan edukasi kesehatan mental,” ujar Ikfina, saat membuka Seminar Forum Komunikasi Sehat (FKS) Mojokerto, di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, pada Jum’at (27/12/2024).
Ikfina menjelaskan, kesehatan jiwa adalah bagian penting dari kesehatan keseluruhan. Bukan hanya soal bebas dari penyakit, melainkan juga keadaan di mana seseorang bisa menyadari potensinya, mengatasi tekanan hidup dengan baik, bekerja produktif, dan berkontribusi pada komunitasnya.
“Seringkali, terjebaknya anak muda dalam permainan yang merugikan menunjukkan bahwa mereka membutuhkan perhatian lebih dalam aspek ini,” tandasnya.
Dengan menyadari hal tersebut, lanjut Ikfina, seminar ini tidak hanya akan membahas pentingnya mentalitas yang kuat, tetapi juga memberikan informasi mengenai tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan cara pencegahannya.
“Sehingga, harapannya peserta menjadi lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama generasi muda yang rentan terhadap gangguan kesehatan jiwa akibat tekanan sosial dan teknologi,” ungkapnya.
Ikfina juga berharap, dengan semangat gotong royong dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, kesehatan mental anak muda di Mojokerto dapat lebih terjaga. Selain itu, upaya ini juga diharapkan dapat mendorong terciptanya program-program intervensi yang lebih efektif dan tepat sasaran untuk membantu para pemuda dalam mengelola stres dan tekanan yang mereka hadapi.
“Kesehatan jiwa bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kita bersama,” demikian Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. (imo)