Peternak sedang memberikan obat-obatan ke sapi ternaknya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran virus PMK.

IM.com – Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (Disperta) menggelontorkan obat-obatan untuk mengobati hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di setiap kecamatan. Langkah ini menyusul semakin banyaknya sapi ternak yang mati akibat PMK.

Berdasarkan data dari Dinas Peternakan (Disperta) Kabupaten Mojokerto hingga 30 Desember 2024, sebanyak 241 sapi ternak positif PMK. Dari jumlah itu, 13 di antaranya dilaporkan mati dan 9 sapi ternak terpaksa dipotong.

Saat ini, angka sapi ternak yang positif terinfeksi PMK kembali meningkat, menjadi 244 kasus. Sedangkan angka kematian menjadi 16 kasus.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Tutik Suryaningdyah mengatakan, kasus PMK ditemukan hampir di seluruh wilayah kecamatan. Hanya Kecamatan Ngoro yang negatif.

“Kita sediakan layanan kesehatan pada setiap kecamatan. Kita drop logistik berupa Vitamin, Antibiotik, Antipiretik, Desinfektan dan vaksin di setiap kecamatan,” kata Suryaningdyah di kantornya, Jumat (3/1/2025).

Baca Juga: Kasus PMK Melonjak di Kabupaten Mojokerto, 241 Sapi Terjangkit, 13 Ekor Mati

Suryaningdyah menyebutkan, sapi ternak yang mati terdeteksi di Kecamatan Jetis 2 kasus dan Sooko 1 kasus. Sedangkan yang positif terinfeksi PMK, berasal dari Kecamatan Trowulan sebanyak 3 kasus.

“Virus PMK yang di kecamatan paling dominan disebabkan oleh beberapa peternak yang mendatangkan sapi baru. Sehingga penularannya lebih cepat,” ucapnya.

Hingga kini, wilayah yang mendominasi ialah kecamatan Kutorejo dengan 58 kasus, kemudian di susul oleh Pacet sebanyak 35 kasus. Sebab, selain menular melalui kontak fisik, virus PMK ini dapat menular melalui aerosol.

“Yang membedakan virus ini dari virus lain adalah, penularannya dapat melalui udara hingga sejauh 10 KM. Itu yang mempercepat penularan,” tandas Suryaningdyah.

Di sisi lain, di pasar hewan ia menerapkan sistem biosekuriti untuk mencegah berkelanjutan penularan virus PMK pada sapi ternak ini. Upayanya ialah, dengan melakukan desinfeksi.

“Kita lakukan penyemprotan terhadap kendaraan yang keluar masuk ke pasar, termasuk hewan ternaknya agar terbebas dari virus maupun bakteri,” terangnya.

Disperta masih memiliki stok obat untuk PMK pada hewan ternak hingga Januari. Menurut Suryaningdyah, pihaknya juga baru memperoleh bantuan Dinas Peternakan Provinsi Jatim.

“Semuanya sudah kita bagikan ke rekan-rekan yang berada di masing-masing Kecamatan,” pungkasnya. (sis/imo)

39

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini