IM.com – Peternak sapi Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto masih was-was dengan penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak. Apalagi, hingga kini belum ada sosialisasi dari pemerintah daerah terkait cara mencegah dan menangani penularan virus tersebut.
Salah satu peternak sapi Desa Klinterejo, Bambang Irawan (60) mengatakan, sejak merebaknya virus PMK di Kabupaten Mojokerto dan Jombang, ia mengaku selalu melakukan upaya antisipasi dengan cara tradisional. Antara lain membersihkan kandang dan memberikan nutrisi berupa jamu tradisional ke hewan ternaknya.
“Saya lakukan pengecekan setiap harinya agar sapi sapi saya tidak sampai terkena virus PMK yang menyerang seperti hewan sapi milik peternak lain,” kata Bambang saat ditemui IM.com, Kamis (23/1/2025)
Bambang menegaskan, mayoritas para peternak sapi di Desa Klinterejo melakukan upaya pencegahan mandiri dengan cara tradisional seperti yang ia lakukan. Pasalnya, sampai sekarang belum ada perlakuan khusus dari pemerintah daerah untuk hewan ternak di desanya.
“Para peternak di Desa Klinterjo belum mendapatkan sosialisasi dan tindakan apapun dari pemerintah daerah untuk mencegah penyakit PMK agar tidak masuk di daerah kami,” ungkap Bambang.
Baca Juga: Polsek Sooko Cek Kandang Ternak Milik Warga Desa Klinterejo
Terpisah, Kepala Desa Klinterejo, H. Zaenal Abidin mengatakan, membenarkan pengakuan Bambang. Ia mengungkapkan, selama ini pihaknya bersama perangkat desa berinisiatif secara mandiri memberikan sosialisasi dan imbuan kepada para peternak agar selalu membersihkan kandang hewan ternaknya untuk mencegah penularan virus PMK.
“Memang betul apa yang dikatakan Pak Bambang, di desa kami ini belum tersentuh sosialisasi atau tindakan dari petugas kesehatan hewan dari pemerintah daerah. Saya berharap hal ini segera dilakukan agar bagi para petani ternak sapi yang ada di Desa Klinterejo tidak was-was dan khawatir,” tandasnya. (tyan/imo)