

IM.com – Seorang tahanan baru tertangkap basah membawa uang palsu (upal) senilai Rp 600 ribu saat dibawa ke Lapas Kelas IIB Mojokerto. Meski jumlahnya tidak besar, pihak Lapas tetap melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Tahanan tersebut ialah Reandre Erwin Fahrezi (22), tersangka kasus penganiayaan yang dititipkan Kejaksaan Negeri Kota Mojokerto ke Lapas pada Senin (10/2/2025). Erwin bersama lima tahanan baru lainnya dibawa ke lapas dengan pengawalan penyidik kejari.
Kalapas Mojokerto Kelas IIB Rudi Kristiawan mengatakan, saat penggeledahan badan dan barang sekitar pukul 16.15 WIB, petugas menemukan upal di dalam dompet Erwin. Pihaknya lalu melakukan investigasi melalui Seksi Administrasi Kamtib Nurbagus Wahyudi dan KPLP Lapas Kelas IIB Mojokerto Kinayung Nirwana.
“Uang sejumlah Rp 600.000 dalam bentuk, yang pecahan 6 lembar uang Rp 100.000 yang diduga uang palsu di dalam dompet tahanan yang bersangkutan,” ungkap Rudi, Senin (10/22025).
Pihak lapas kemudian melaporkan penemua ini ke Polres Mojokerto Kota. Tindakan tegas ini, lanjut Rudi, tak lain wujud nyata komitmen Lapas Mojokerto untuk menghalau setiap barang terlarang masuk ke lingkungan Lapas.
“Kejadian ini langsung kita laporkan ke pihak berwajib untuk menjadi shock terapi bagi tahanan dan narapidana lainnya. Supaya tidak menyelundupkan atau membawa barang terlarang ke dalam Lapas,” tegas Rudi.
Kalapas pun memberikan apresiasi, kepada jajaran KPLP Lapas Mojokerto yang telah bekerja sesuai SOP saat menggeledah tahanan baru. Penggeledahan ketat itu juga berlaku bagi setiap orang yang akan masuk ke dalam Lapas.
“Kami komitmen untuk mewujudkan Lapas Mojokerto zero dari Halinar,” tandas Kalapas Mojokerto Rudi Kristiawan. (imo)