

IM.com – Polisi menduga, Miftakhul Farid Hakim (32), pelaku penculikan anak, beberapa kali melakukan aksi kejahatannya di Mojokerto. Sedikitnya ada lima siswa SD yang sudah menjadi korban penculikan, perampasan hingga rudapaksa.
Kasat Reskrim polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama, mengatakan, Farid telah melakukan kejahatannya sebanyak 5 kali. Selain menculik, pelaku juga merampas perhiasan hingga menyetubuhi korban.
“Anak-anak ini diajak ke suatu tempat, disuruh melepas perhiasannya dengan ancaman, yaitu diperkosa dan lain-lain. Nyatanya sudah dilepas (Perhiasannya) tetap digas,” ungkap Kasat Reskrim polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (17/2/2025).
Namun, menurut Kasatreskrim, dari lima korban, hanya dua yang melapor ke polisi yakni, termasuk NSP (8) murid SDN 2 Kutorejo, Mojokerto.
“Saat ini pelaku sudah ditahan,” ucap Nova Indra.
Diketahui, anggota tim Jatanras Polres Mojokerto berhasil menangkap, Farid, di Desa Curahmojo, Pungging, Mojokerto pada, Minggu (16/2/2025) pagi. Keberadaan berhasil teridentifikasi setelah berkeliaran dan diduga hendak kembali beraksi.
Baca Juga: Kronologi Penangkapan Pelaku Penculikan Murid SD di Mojokerto
Saat ditangkap, pria asal Tambaksari, Surabaya, itu enggan mengakui perbuatannya. Warga yang kesal pun sempat memberikan pukulan dan tendangan ke tubuh Farid.
Setelah anggota Jatanras menunjukan bukti rekaman CCTV, ia pun tak bisa mengelak. Kemudian Farid diserahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto.
Farid, diduga menculik Siswi SDN Sawo 2, Kutorejo, Mojokerto berinisial NSP (8) pada Jumat (24/1) sekitar pukul 09.00 WIB. Ia menghampiri korban yang pulang sekolah untuk berpura-pura menanyakan lokasi SDN Sawo 1.
Selanjutnya, Farid membonceng NSP menggunakan sepeda motor Scoopy merah untuk menunjukkan SDN Sawo 1. Dari SDN Sawo 1, ia membawa korban menuju Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Ia berpura-pura akan mengambil ponselnya yang tertinggal di rumah.
Ternyata Farid membawa NSP ke kebun tebu di Dusun Tawangsari, Desa Bandarasri, Ngoro, Mojokerto. Di tempat sepi itu lah, pelaku menampar wajah korban, lalu merampas sepasang anting yang dipakai korban. Kemudian pelaku menyuruh korban tidur dan meninggalkannya begitu saja.
Korban ditemukan Ngatiman (54), warga Dusun Tawangsari yang mencari rumput di kebun tebu tersebut sekitar pukul 10.00 WIB. Karena saat itu, Ngatiman mendengar teriakan korban yang meminta pertolongan. NSP kemudian diserahkan ke Pemerintah Desa Bandarasri.
Pemerintah Desa Bandarasri dan anggota Polsek Ngoro pun melakukan sejumlah upaya untuk menenangkan NSP. Sehingga gadis berusia 8 tahun ini bisa menunjukkan alamat rumahnya. Sekitar pukul 13.30 WIB, polisi mengantarkan korban pulang sehingga bisa kembali ke pelukan kedua orang tuanya. (sis/imo)