Bupati Mojokerto Muhammad Albarra bersama Forkopimda mengikuti Panen Raya Padi nasional serentak secara virtual di Desa Kalen, Kabupaten Dlanggu, Senin (7/4/2025).

IM.com – Optimisme mengiringi panen raya padi di Kabupaten Mojokerto. Produksi gabah kering panen (GKP) tahun 2025 diperkirakan mencapai target 3109.821 ton seiring kebijakan pemerintah menetapkan harga pokok penjualan (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.

Bupati Mojokerto Muhammad Albarra menyampaikan optimisime pencapaian target produksi GKP tersebut saat mengikuti Panen Raya Padi nasional serentak secara virtual pada Senin (7/4/2025). Kegiatan yang juga dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Mojokerto itu dilaksanakan di Desa Kalen, Kecamatan Dlanggu

“Kami optimis target 319.821 ton pada tahun ini dapat tercapai berkat kerja keras petani dan dukungan dari berbagai pihak,” kata Bupati Albarra.

Sebagai informasi, produksi gabah kering panen (GKP) Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan sejak tahun 2023. Yakni dari 315.200 ton menjadi 318.065 ton pada tahun 2024.

“Kebijakan penetapan harga HPP sebesar Rp 6.500 per kilogram oleh pemerintah sangat membantu kesejahteraan petani. Sehingga mendorong mereka untuk terus berinovasi dalam meningkatkan produksi,” tandasnya.

Albarra juga menekankan pentingnya alokasi dana desa sebesar 20 persen untuk sektor pertanian. Ia berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan anggaran tersebut agar dapat mendukung petani lokal dan menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Mojokerto.

“Kami ingin para petani tidak hanya merasakan manfaat dari hasil jerih payah mereka, tetapi juga melihat peningkatan kualitas hasil pertanian yang ramah lingkungan,” imbuhnya.

Dalam menghadapi tantangan global terkait ketahanan pangan, Bupati Albarra optimis bahwa pencapaian di Kabupaten Mojokerto dapat menjadi contoh bagi daerah lain. Sebab, potensi luas panen padi di Kabupaten Mojokerto pada bulan April diperkirakan mencapai 9.000 Ha.

Hingga tanggal 5 April, luas lahan yang sudah dipanen mencapai 817 Ha, dengan total gabah petani yang diserap oleh Bulog mencapai 1.945,778 ton.

“Kami ingin menjadi pionir dalam pengelolaan pertanian yang berkelanjutan dan inovatif, sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia,” tuturnya.

Acara Panen Raya ini menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, petani dan masyarakat. Ssehingga pencapaian dalam sektor pertanian dapat diraih, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Dengan semangat dan komitmen yang kuat, Kabupaten Mojokerto siap melangkah maju, berkontribusi dalam meningkatkan produksi padi dan mewujudkan kemandirian pangan untuk masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga stabilitas nasional selama bulan Ramadan hingga Idulfitri. Termasuk pengendalian harga-harga bahan pokok.

“Setiap kali saya cari, beliau ada di sawah, ada di daerah, satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” katanya.

Di hadapan ribuan petani, Presiden Prabowo kembali menekankan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung bangsa dan negara.

“Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” ungkapnya. (imo)

6

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini