Salah satu kelompok KKN dari Fakultas Psikologi menjalankan program edukatif bertajuk “Sekolah Aman, Bebas Bullying: Program Psikoedukasi Pencegahan Bullying” di SDN

IM.com – Sebanyak 525 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya resmi diterjunkan ke berbagai desa di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur dalam rangka Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) tahun 2025.

Salah satu kelompok KKN dari Fakultas Psikologi menjalankan program edukatif bertajuk “Sekolah Aman, Bebas Bullying: Program Psikoedukasi Pencegahan Bullying” di SDN Candiwatu pada Kamis, 18 Juli 2025.

‎Program ini menyasar siswa kelas 1 dan 2 SDN Candiwatu sebagai bagian dari upaya membangun lingkungan sekolah yang aman dan ramah anak.

Melalui pendekatan psikoedukasi para mahasiswa mengenalkan konsep bullying secara interaktif, meliputi pengenalan bentuk-bentuk bullying, aturan berteman yang sehat serta teknik mengenali dan mengelola emosi.

‎Mahasiswa yang memandu kegiatan ini antara lain Victor Simanjuntak, Barina Khomsi, Riky Eka Saputra, Kelly Amanda Salsabilla, Aulia Rizky Dwi, Kezia, Tiffany Hadi, Fitra juga Shelly. Mereka dibantu oleh wali kelas, Bu Emy, dalam pelaksanaan di kelas.

‎Salah satu aktivitas utama adalah penyusunan papan “Do and Don’t”, di mana siswa diminta memilah dan menempatkan 14 perilaku yang mencerminkan etika pergaulan.

‎Kegiatan ini tidak hanya mengasah pemahaman sosial anak, tetapi juga menjadi alat ukur pemahaman mereka sebelum dan sesudah psiko edukasi yang diperkuat dengan pemberian pre-test dan post-test berisi 4 pertanyaan seputar materi bullying. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman signifikan, 90% siswa mampu menjawab seluruh pertanyaan post-test dengan benar.

‎Sebagai bentuk komitmen bersama, kelompok mahasiswa juga memasang spanduk anti-bullying di lingkungan sekolah. “Ini merupakan simbol komitmen antara mahasiswa KKN, siswa, dan sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas perundungan secara berkelanjutan,” ujar salah satu mahasiswa.

‎Program ini dirancang sebagai respons atas temuan kasus bullying yang masih terjadi di lingkungan SDN Candiwatu, baik antar siswa awal maupun siswa senior terhadap junior. Observasi langsung serta wawancara dengan guru menjadi dasar perumusan pendekatan psiko edukatif sebagai solusi preventif.

‎Secara strategis, program ini juga mendukung capaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui peningkatan kesehatan mental anak. SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan menciptakan iklim belajar yang aman. SDG 16 (Perdamaian dan Keadilan) lewat pencegahan kekerasan sejak dini.

‎Diharapkan, langkah kecil ini bisa menginspirasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa serta menumbuhkan generasi yang lebih empatik, sadar emosi dan menolak segala bentuk perundungan. (kim)

49

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini