
IM.com – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mojokerto terus menggalakkan kampanye keselamatan berlalu lintas sebagai upaya menekan angka kecelakaan. Ko
Dalam rangkaian Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas menggelar program edukatif bertajuk “Polantas Menyapa”, yang menyasar para pengemudi ojek online (ojol) di wilayah Mojosari, Mojokerto.
Kegiatan edukasi ini berlangsung pada Selasa (23/7/2025) di basecamp ojek online Jalan Hasanudin. Sedikitnya 20 pengemudi ojol mengikuti kegiatan yang difokuskan pada sosialisasi delapan pelanggaran lalu lintas prioritas.
Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Ridho Rinaldo Harahap, menjelaskan bahwa pengemudi ojol memiliki tanggung jawab ganda terhadap keselamatan, baik untuk dirinya sendiri maupun penumpangnya.
“Kami mengajak seluruh pengemudi ojol untuk lebih tertib berlalu lintas. Ini adalah kunci utama dalam mencegah kecelakaan di jalan,” ungkapnya.
Dalam sosialisasi tersebut, petugas Satlantas menyampaikan delapan jenis pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan Operasi Patuh Semeru 2025, antara lain berkendara sambil menggunakan ponsel. Pengemudi di bawah umur.
Operasi juga menyasar pada sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang. Tidak mengenakan helm SNI. Pengemudi mobil tanpa sabuk pengaman. Berkendara dalam keadaan mabuk serta melawan arus lalu lintas melebihi batas kecepatan serta pelanggaran muatan berlebih.
AKP Ridho menambahkan, program ini tidak hanya bertujuan menurunkan angka pelanggaran, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa keselamatan di jalan merupakan tanggung jawab bersama.
Kegiatan “Polantas Menyapa” menjadi bagian dari strategi preventif selama Operasi Patuh Semeru yang digelar selama 14 hari, sejak 14 hingga 27 Juli 2025.
*TIAP JAM MENINGGAL*
Perlu diketaui bahwa grafik kecelakaan di Indonesia maupun daerah sangat meresahkan. Data Korp Lalu lintas (Korlantas) Indonesia setiap jam 3-4 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan. Kakorlantas Inspektur Jenderal Aan Suhanan menyatakan, sepanjang tahun 2024 terjadi kecelakaan sebanyak 1.150.000 kasus menewaskan 27.000.
Pada tahun yang sama, data Analisis dan Evaluasi (Anev) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur menunjukkan 27.775 kecelakaan, 5.091 orang dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jumlah korban luka berat sebanyak 412 orang dan korban luka ringan 38. 436 orang.
Satlantas Polres Mojokerto mencatat, sepanjang tahun 2024 terdapat 357 kasus kecelakaan lalu lintas, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 371 kasus. (kim)