Sebanyak 55 pelajar terbaik dari berbagai SMA/SMK di wilayah Kecamatan Kutorejo, Mojokerto kini tengah menjalani latihan intensif sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) upacara HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 2025.

IM.com – ‎Sebanyak 55 pelajar terbaik dari berbagai SMA/SMK di wilayah Kecamatan Kutorejo, Mojokerto kini tengah menjalani latihan intensif sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) upacara HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 2025.

‎Salah satu peserta, Eka Nugraha Putranto (17), siswa kelas 11 SMAN 1 Kutorejo, mengaku bangga terpilih menjadi bagian dari tim Paskibraka tahun ini. “Saya merasa sangat bersyukur dan bangga. Melalui kegiatan ini, saya belajar disiplin, manajemen waktu, dan bisa bertemu banyak teman baru dari berbagai sekolah,” ujarnya.

‎Puncak latihannya pada 17 Agustus 2025, saat para anggota Paskibraka mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalam Upacara HUT ke-80 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tingkat Kecamatan Kutorejo di lapangan Kutorejo. Tugas ini tidak hanya bersifat seremonial tapi juga simbolik mengibarkan semangat nasionalisme dan persatuan.

‎Para peserta Paskibra berasal dari lima sekolah, yaitu SMAN 1 Kutorejo, SMK Pemuda, SMK Muhammadiyah, SMK Al Hidayah dan SMA Al Mashudi. Mereka diseleksi dari siswa kelas 10 dan 11 dengan ketentuan tinggi badan minimal 160 cm (putra) dan 150 cm (putri) serta memiliki kesehatan, disiplin dan motivasi tinggi.

‎Latihan dimulai sejak 15 Juli 2025, dilaksanakan setiap pagi pukul 07.00 hingga 11.30. Tim pelatih berasal dari unsur TNI dan Polri, yaitu dari Koramil Kutorejo dipimpin Peltu AD Mulyono, didampingi Pelda Darwin dan Serma Hendro serta dari Polsek Kutorejo yaitu Aiptu Amiluddin Tohari dan Aipda Didik Wahyudi.

‎Peltu Mulyono sendiri bukan sosok baru di dunia pelatihan. Pria ini mengawali kariernya sebagai pasukan infanteri dan sudah melatih sejak tahun 2000 dengan keahlian dalam teknik tempur, strategi, hingga kedisiplinan militer. Kini, pengabdiannya ditujukan untuk membentuk karakter generasi muda melalui pelatihan Paskibra.

‎KILASAN SEJARAH

‎Paskibraka memiliki sejarah panjang bermula tahun 1946 saat Presiden Soekarno menunjuk Mayor Husein Mutahar memimpin pengibaran bendera pusaka di Istana Gedung Agung, Yogyakarta. Kala itu pasukan pengibar hanya terdiri dari lima orang.

‎Nama “Paskibraka” baru muncul pada tahun 1973 atas gagasan Idik Sulaeman dan terus berkembang hingga dikenal secara nasional. Mayor Mutahar kemudian merancang formasi yang melambangkan tanggal kemerdekaan: Pasukan 17 (Pengiring), Pasukan 8 (Pembawa), dan Pasukan 45 (Pengawal). Karena kontribusinya, Mutahar dikenal sebagai Bapak Paskibraka Indonesia.

‎Menjadi anggota Paskibraka bukan sekadar soal keterampilan baris-berbaris. Program ini adalah sekolah karakter dalam arti sebenarnya. Menanamkan disiplin, tanggung jawab, semangat kebersamaan dan jiwa kepemimpinan.

‎Tidak heran jika alumni Paskibraka kerap menjadi generasi unggul yang membawa harum nama sekolah, daerah, bahkan negara. Mereka belajar arti pentingnya kerja sama, persatuan serta cinta tanah air yang diwujudkan secara nyata. (kim)

13

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini