Dr. H. Muhammad Zainur Rofi’, M.Pd.I., pendiri Lembaga Pendidikan Al Musthofa

IM.com – ‎Setiap perjalanan besar selalu berawal dari sebuah langkah kecil. Begitu pula kisah Lembaga Pendidikan Al Musthofa yang lahir bukan dari ambisi duniawi melainkan dari niat tulus seorang anak untuk berbakti kepada kedua orang tua.

‎Di balik nama yang kini menaungi ratusan siswa lintas jenjang pendidikan itu, berdirilah sosok rendah hati Dr. H. Muhammad Zainur Rofi’, M.Pd.I.

‎Tahun 2005 menjadi saksi awal perjalanan ini. Di sebuah ruang sederhana, Zainur Rofi’ mendirikan Kelompok Bermain (KB) Al Musthofa dengan hanya tujuh siswa. Banyak yang meragukan langkah kecil tersebut.

‎Ada yang menganggapnya terlalu berani bahkan mustahil berkembang. Namun bagi Rofi’, mendidik anak-anak sejak dini adalah ibadah, jalan pengabdian sekaligus wujud bakti seorang anak kepada ayahandanya, KH. M. Musthofa.

‎“Saya tidak pernah bermimpi besar saat itu. Saya hanya ingin mengabdi, ingin menjadi anak sholeh yang berbakti kepada kedua orang tua. Itulah mengapa saya menamakan lembaga ini dengan nama ayah saya,” kenangnya.

Lembaga Pendidikan Al Musthofa

‎BERTAHAP

‎Langkah itu tak berhenti di sana. Sepuluh tahun kemudian, pada 2015, lahirlah Raudhatul Athfal (RA) Al Musthofa. Disusul pada 2018, berdirinya Pondok Pesantren Al Musthofa yang mempertegas arah lembaga ini membentuk generasi berilmu dan berakhlak mulia.

‎Tahun 2019, mimpi itu tumbuh menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Progresif Al Musthofa, lalu pada 2021 hadir Madrasah Tsanawiyah (MTs) Progresif Al Musthofa. Dari tujuh murid, kini ratusan siswa belajar, tumbuh, dan berproses di bawah payung lembaga ini.

‎Perjalanan panjang ini tentu tak lepas dari ujian. Banyak yang sempat meremehkan, menyebut sekolah dari nol hanyalah mimpi. Namun ketulusan, doa orang tua, serta konsistensi pengabdian menjadi kunci keberlanjutan Al Musthofa.

‎Seorang wali murid bernama Khusnul Laili F menuturkan, “Kami melihat kesungguhan beliau. Meski dulu lembaga ini kecil dan sederhana, niat dan ketulusannya membuat kami yakin menitipkan anak-anak kami untuk dididik di sini.”

‎Hari ini, Lembaga Pendidikan Al Musthofa bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi juga monumen hidup dari birrul walidain, bentuk bakti seseorang pada orang tuanya. Segala capaian bagi Zainur Rofi’ hanyalah buah doa dan rahmat Allah.

‎“Semua yang ada hari ini bukan keberhasilan pribadi. Ini hanyalah titipan Allah, buah doa kedua orang tua dan dukungan masyarakat,” tegasnya.

‎Dari ruang belajar sempit dengan tujuh siswa, kini menjelma pesantren dan madrasah progresif yang melayani ratusan anak didik. Kisah ini bukan sekadar sejarah berdirinya sebuah lembaga pendidikan melainkan inspirasi tentang kekuatan doa, ketulusan dan pengabdian yang tak pernah berhenti.

‎Al Musthofa berdiri kokoh di Jalan Bunga Sakura, Desa Gayam, Bangsal, Mojokerto. Dari Mojokerto, cahaya itu menyala, menerangi jalan pendidikan serta menjadi bukti bahwa sebuah langkah kecil dengan niat tulus bisa tumbuh menjadi cahaya besar bagi generasi muda. (kim)

13

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini