Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyebut, sebelum adanya pendampingan dari Pupuk Kaltim, hasil panen padi di Kota Mojokerto rata-rata hanya sekitar 6 ton per hektare. Namun, panen perdana kali ini berhasil mencapai 8 ton per hektare.

IM.com – Panen raya padi seluas 3 hektare di lahan pertanian Kelompok Tani Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur menjadi bukti keberhasilan program Agrosolution Pupuk Kaltim. Panen perdana ini mencatat peningkatan produktivitas dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyebut, sebelum adanya pendampingan dari Pupuk Kaltim, hasil panen padi di Kota Mojokerto rata-rata hanya sekitar 6 ton per hektare. Namun, panen perdana kali ini berhasil mencapai 8 ton per hektare.

“Alhamdulillah ada kenaikan sekitar 33 persen. Harapan saya ke depan, setelah pendampingan dilanjutkan, kita bisa menyamai daerah lain yang sudah lebih lama mendapat pendampingan dan mampu panen hingga 12 ton per hektare,” ujar Ning Ita sapaan akrabnya, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, peningkatan produktivitas ini otomatis akan berdampak pada kesejahteraan petani di Kota Mojokerto.

“Dengan hasil panen yang meningkat, otomatis tingkat kesejahteraan petani di kota Mojokerto akan mengalami peningkatan yang sangat signifikan,” jelasnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto, Novi Rahardjo, menambahkan bahwa kebutuhan beras di Kota Mojokerto rata-rata mencapai 1.100 ton per bulan. Namun, hingga Agustus 2025, stok beras tercatat sebanyak 2.600 ton.

“Artinya stok pangan dan kepastian ketahanan pangan di Kota Mojokerto termasuk surplus. Selain dari produksi dalam kota, ketersediaan beras juga dipenuhi dari pasar sekitar Mojokerto,” jelas Novi.

Sementara itu, Asisten Vice President Pengelolaan Pelanggan Pupuk Kaltim wilayah Jatim, Atik Dwi Purwandari, menjelaskan program Agrosolution tidak hanya menyediakan pupuk, tetapi juga mendampingi petani mulai dari sosialisasi, penanaman, hingga panen.

“Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas agar petani sejahtera. Di Jawa Timur, termasuk Mojokerto, program ini sudah berjalan dan hasilnya mulai terlihat,” tutur Atik. (ima/uyo)

49

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini