peresmian Pertanian Komunal Bersama Milenial yang digelar di Kelompok Tani Mandiri Jaya Makmur, Dusun Kemloko, Desa Trawas, Kecamatan Trawas,

IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur terus mendorong lahirnya inovasi dan regenerasi di sektor pertanian melalui kolaborasi lintas generasi. Salah satunya diwujudkan lewat kegiatan peresmian Pertanian Komunal Bersama Milenial yang digelar di Kelompok Tani Mandiri Jaya Makmur, Dusun Kemloko, Desa Trawas, Kecamatan Trawas, pada Rabu (15/10-2025) sore.

Acara peresmian dilakukan Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, didampingi Wakil Bupati Mojokerto, M. Rizal Octavian, serta jajaran Forkopimca Trawas. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono.

Dalam laporannya, Ludfi menjelaskan program pertanian komunal merupakan implementasi dari misi ketiga Catur Abhipraya Mubarok, yaitu membangun kemandirian ekonomi masyarakat berbasis koperasi, usaha mikro, dan BUMDesa. Program ini menjadi terobosan baru menggabungkan pengalaman petani senior dengan semangat dan kreativitas generasi milenial.

“Melalui konsep pertanian komunal, Kabupaten Mojokerto berupaya menghadirkan model kolaboratif antara petani dan milenial. Sistem ini mendorong pengelolaan lahan secara kolektif, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi langkah nyata membangun pertanian Mojokerto yang maju, mandiri, dan berdaya saing,” terang Ludfi.

“Pendampingan pada tahun 2025 berfokus pada komoditas kambing perah kepada Kelompok Tani Mandiri Jaya Makmur, Dusun Kemloko, Desa Trawas, Kecamatan Trawas,” imbuhnya.

Program Pertanian Komunal Bersama Milenial tahun 2025 mencakup beberapa kegiatan, antara lain pelatihan manajemen usaha kambing perah, bantuan 33 ekor indukan kambing, 2 unit freezer, serta 1 unit mesin pengolahan kompos. Diharapkan, dukungan tersebut dapat meningkatkan produktivitas peternakan sekaligus menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra memberikan apresiasi kepada Kelompok Tani Mandiri Jaya Makmur yang dinilainya berhasil menjadi contoh nyata keberhasilan pertanian lintas generasi.

“Hasil dari pertanian ataupun peternakan Mandiri Jaya Makmur ini luar biasa. Rasio hasilnya 70-30, dan yang istimewa adalah adanya generasi penerus. Program ini sudah berjalan 10 tahun dan memiliki generasi muda yang siap meneruskan. Hal ini jarang dimiliki serta jarang dilakukan kelompok tani lain di Kabupaten Mojokerto,” ujar Bupati Al Barra.

Ia juga menilai keberhasilan kelompok ini tak lepas dari peran generasi muda yang siap meneruskan usaha pertanian dan peternakan dari para pendahulunya. Menurutnya, regenerasi petani merupakan hal penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian di Kabupaten Mojokerto.

Bupati Al Barra juga memperkenalkan produk unggulan baru hasil inovasi pertanian Mojokerto, yakni Pisang Moca Anjasmara singkatan dari Mojokerto Cavendish Anjasmara.

Pisang ini memiliki cita rasa manis alami dengan bobot tandan mencapai 65 kilogram, serta telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 62/Kpts/PV.140/2/III/2025. Nama “Anjasmara” sendiri mencerminkan keindahan dan kelezatan pisang yang dibudidayakan di lereng Pegunungan Anjasmara, tepatnya di Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang.

“Jika setiap desa di Mojokerto memiliki satu produk unggulan seperti Pisang Moca Anjasmara, maka kita tidak hanya bicara pertanian, tetapi juga ekonomi kreatif berbasis hasil bumi. Para petani sejatinya adalah pengusaha tani yang mampu menghasilkan nilai ekonomi yang bisa menghidupi dirinya dan orang-orang di sekitarnya,” tutur Bupati. (uyo)

14

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini