
IM.com – SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto Jawa Timur kembali meneguhkan komitmennya terhadap pendidikan karakter dan kebangsaan melalui kegiatan Kokurikuler bertema “Unity in Diversity” atau Bhinneka Tunggal Ika yang digelar di pelataran sekolah pada Rabu, (22/10-2025).
Kegiatan yang menampilkan 30 kreasi siswa dari berbagai kelas ini menjadi ajang ekspresi budaya sekaligus pembelajaran nyata tentang keberagaman Indonesia.
Setiap jenjang menampilkan bentuk kesenian berbeda. Kelas XII menampilkan tarian tradisional, kelas XI menghadirkan drama budaya sedangkan kelas X mempersembahkan nyanyian daerah.

Salah satu penampilan yang mencuri perhatian datang dari kelas XII-1 dengan Tari Piring khas Minangkabau, disusul kelas X-1 yang menampilkan fragmen Roro Jonggrang sebagai representasi budaya Jawa, serta kelas X-3 yang menghidupkan semangat Papua lewat tari Perang, lagu Apuse, dan Sajojo.
“Dengan melaksanakan kegiatan kokurikuler, kita dituntun untuk membaca dan mempelajari sejarah panjang Nusantara Dipa beserta tokoh-tokoh besar di dalamnya. Negara besar ini tumbuh dari kehendak dan perjuangan banyak kerajaan yang tersebar di seluruh Nusantara,” ujar Ahmad Setiawan, Kepala SMAN 1 Kutorejo.

Menurut Shinta, Ketua OSIS SMAN 1 Kutorejo, tema Unity in Diversity dipilih karena mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi akar budaya Indonesia.
“Melalui kegiatan ini, kami belajar menghargai perbedaan, bekerja sama lintas suku, dan menolak segala bentuk bullying, diskriminasi maupun intoleransi,” ujarnya.
Rangkaian acara tidak hanya berisi pentas seni, tetapi juga orasi anti-intoleransi, pawai budaya mengelilingi lingkungan sekolah, dan proyek lintas kelas yang menggambarkan semangat gotong royong.
Setiap kelas menampilkan suku berbeda, mulai dari Jawa, Betawi, Banjar, Melayu, Madura, Bali, Sunda, Dayak, Bugis, hingga Aceh namun tetap saling mendukung dalam harmoni keberagaman.
Program Kokurikuler merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka, sebagaimana diatur dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025.
Kegiatan ini menjadi wahana bagi siswa untuk memperdalam pemahaman materi pelajaran melalui konteks budaya, sosial, dan moral yang nyata, sekaligus memperkuat Profil Pelajar Pancasila.
“Program ini adalah penanaman memori tentang kekayaan budaya Nusantara di kalangan siswa. Kelak mereka akan mengenang bahwa cinta Tanah Air tumbuh dari penghayatan terhadap keberagaman,” tutur pembawa acara.
Kegiatan kokurikuler SMAN 1 Kutorejo tidak hanya menghadirkan pertunjukan yang menghibur, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kebangsaan.
Di tengah derasnya arus globalisasi, sekolah ini telah menunjukkan bahwa pendidikan sejati adalah yang menumbuhkan akar budaya sekaligus memperluas cakrawala generasi muda Indonesia. (kim)