Drama perobekan bendera mewarnai peringatan Hari Pahlawan di SMAN 1 Kutorejo, Mojokerto.

IM.com – Memperingati Hari Pahlawan Nasional 2025, seluruh guru dan siswa SMAN 1 Kutorejo, Mojokerto, Jawa Timur menggelar upacara di halaman sekolah dengan khidmat dan penuh makna. Kegiatan tersebut tidak sekadar seremoni tahunan, melainkan juga menjadi momentum refleksi untuk menanamkan semangat perjuangan kepada generasi muda.

‎Bertindak inspektur upacara, Kepala SMAN 1 Kutorejo Achmad Setiawan membacakan sambutan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf. Dalam pesannya, Mensos menekankan bahwa kemerdekaan tidak datang secara tiba-tiba, melainkan hasil dari kesabaran, keberanian, dan keikhlasan para pahlawan dalam memperjuangkan kedaulatan bangsa.

‎Saifullah Yusuf juga mengingatkan bahwa perjuangan masa kini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu pengetauan, empati, dan pengabdian.

‎Ia mengajak seluruh generasi penerus untuk meneladani semangat pahlawan dalam konteks kekinian. Yakni berjuang melalui kerja keras, berpikir jernih, dan melayani dengan tulus.

‎“Sebagaimana para pahlawan memberikan segalanya untuk Indonesia, kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak padam,” kutip Achmad Setiawan dalam sambutannya.

‎Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pergelaran dramatika sejarah yang disutradarai  Fajar, pembina OSIS. Drama berdurasi 20 menit tersebut menampilkan adegan heroik perobekan bendera di Hotel Yamato Surabaya pada 10 November 1945, yang menjadi simbol keberanian rakyat dalam mempertahankan kehormatan bangsa.

‎Pementasan ini melibatkan seluruh anggota OSIS, Majelis Perwakilan Kelas, serta ketua ekstrakurikuler kelas X dan XI. Menurut Fajar, proses latihan dilakukan selama tiga hari dengan melibatkan para siswa secara penuh.

‎“Drama sederhana ini kami siapkan untuk menanamkan memori visual tentang sejarah perjuangan bangsa. Karena pengalaman yang divisualkan akan lebih membekas dibanding sekadar dibaca secara tekstual,” jelas Fajar.

‎Sejarah Hari Pahlawan

‎Momentum Hari Pahlawan tahun ini memiliki makna khusus. Jika dihitung dari Pertempuran 10 November 1945, tahun 2025 menandai 80 tahun perjuangan rakyat Surabaya melawan pasukan Sekutu.

‎Sementara jika berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 yang menetapkan Hari Pahlawan sebagai peringatan nasional, maka tahun ini merupakan peringatan ke-66 secara resmi.

‎Pertempuran 10 November menjadi simbol keberanian rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Tokoh-tokoh seperti Bung Tomo dan Gubernur Suryo dikenang sebagai Pahlawan Nasional yang membakar semangat rakyat dan mengobarkan tekad untuk tidak tunduk pada penjajahan.

‎Melalui kegiatan upacara dan dramatika sejarah ini, SMAN 1 Kutorejo berupaya meneguhkan kembali nilai-nilai kepahlawanan. Yakni cinta tanah air, tanggung jawab, dan pengabdian tanpa pamrih agar generasi muda tidak hanya mengenang, tetapi juga melanjutkan perjuangan dengan cara yang relevan di zamannya. (kim)

8

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini