
IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur dan Perhutani bergerak menata ulang pengelolaan wisata hutan agar lebih profesional, transparan, dan berdampak nyata bagi pendapatan daerah.
Upaya ini dibahas dalam pertemuan Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, dengan jajaran Perhutani Pusat yang berfokus pada penegasan kewenangan, arah kebijakan, serta penguatan mekanisme kerja sama.
Pintu Masuk
Pertemuan tersebut menjadi momentum awal untuk merumuskan skema kolaborasi baru. Pemerintah daerah menekankan pentingnya tata kelola yang bersih, modern, dan terukur, sementara Perhutani membuka ruang harmonisasi regulasi agar pengelolaan kawasan wisata lebih efektif.
Langkah ini dilanjutkan dengan pembahasan teknis bersama Perhutani Wilayah, termasuk rencana penerapan sistem cashless di seluruh titik wisata guna memastikan transparansi pendapatan dan kemudahan kontrol akuntabilitas.
Bupati Al Barra menegaskan bahwa sinergi ini menjadi “pintu masuk” bagi transformasi pengelolaan kawasan hutan wisata di Mojokerto.
“Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan pengelolaan lebih transparan, akuntabel, dan memberi dampak bagi PAD sekaligus kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Studi Kasus Air Panas
Dalam forum tersebut, wisata Pemandian Air Panas Padusan di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, menjadi contoh utama perlunya pembenahan. Destinasi yang lama menjadi ikon wisata Jawa Timur itu dinilai tidak dikelola secara profesional sehingga pendapatannya terus merosot.
Barra mengungkapkan bahwa keruwetan perjanjian masa lalu dan keterlibatan pihak ketiga membuat Pemkab sering disalahkan atas berbagai persoalan fasilitas dan layanan.
“Kita ini selalu jadi bulan-bulanan masyarakat. Air Panas Padusan itu primadona, tetapi karena tidak dikelola secara profesional, dari tahun ke tahun PAD-nya menurun. Akhirnya saya minta ditelusuri perjanjiannya, kenapa bisa seperti ini,” tegasnya.
Ia berharap kolaborasi baru antara Pemkab dan Perhutani menghadirkan win-win solution agar keadilan dalam pengelolaan kawasan wisata dapat tercapai dan citra pelayanan pemerintah kembali pulih.
Potensi Pacet
Pacet dikenal sebagai kawasan pegunungan dengan sumber air panas alami dari lereng Gunung Welirang. Terdapat sedikitnya tiga destinasi pemandian air panas yang menjadi ruang healing masyarakat sekaligus potensi besar peningkatan ekonomi daerah:
1. Pemandian Air Panas Padusan
Berada di jantung wisata Pacet, tempat ini menawarkan kolam air dingin dan kolam air panas alami. Fasilitas parkir yang memadai. Suasananya menjadi favorit wisatawan keluarga dari berbagai daerah.
2. Foresta Onsen
Terletak di kawasan Padusan, Foresta Onsen menawarkan pengalaman berendam privat dengan air panas langsung dari sumber alami. Lokasi ini menjadikannya destinasi populer pencari ketenangan dan relaksasi premium.
3. Kolam Rendam Air Panas Whirlpool
Masih di area Pemandian Air Panas Pacet, tempat ini menyediakan kolam air hangat dengan kedalaman 80 cm dan suhu sekitar 35°C. Pengunjung dapat menikmati pemulihan tubuh dan suasana musik.
Upaya Pemkab Mojokerto menggandeng Perhutani menjadi langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan sektor wisata berbasis alam.
Dengan pengelolaan modern, transparan, dan berkeadilan, kawasan wisata hutan—termasuk Padusan—diharapkan kembali menjadi destinasi unggulan sekaligus motor peningkatan PAD.
Transformasi tata kelola ini juga menjadi pendidikan publik bahwa pengembangan wisata tidak cukup hanya mengandalkan kekayaan alam, tetapi juga membutuhkan manajemen profesional, regulasi yang jelas, dan kemitraan yang bertanggung jawab. (kim)










































