Polresta Mojokerto kerahkan 337 personel untuk jaga keamanan dan ketertiban malam tahun baru 2026.

‎inilahmojokerto.com — Aparat kepolisian di Kota Mojokerto menetapkan pola pengamanan khusus menjelang malam pergantian Tahun Baru 2026. Penataan lalu lintas dilakukan dengan sistem penutupan jalan berlapis sebagai langkah antisipatif terhadap kepadatan kendaraan sekaligus menjaga kondusivitas wilayah perkotaan.

‎Kebijakan tersebut sejalan dengan keputusan Polres Mojokerto Kota yang meniadakan seluruh bentuk hiburan malam dan pesta kembang api. Perayaan pergantian tahun diarahkan pada kegiatan car free night yang terpusat di Alun-alun Wiraraja pada Rabu malam (31/12/2025).

‎Kapolres Mojokerto Kota AKBP Herdiawan Arifianto menyampaikan bahwa pendekatan ini diambil untuk mengedepankan ketenangan dan keselamatan masyarakat. Ia mengajak warga menjadikan momentum tahun baru sebagai ruang refleksi tanpa euforia berlebihan.

‎“Tidak ada kembang api, tanpa konvoi, tanpa hiburan malam. Kami berharap masyarakat merayakan malam tahun baru dengan sederhana dan penuh kesadaran,” ujar Herdiawan.

‎Dari sisi pengamanan, sebanyak 337 personel gabungan disiagakan. Kekuatan tersebut berasal dari berbagai unsur, antara lain Polres Mojokerto Kota, Kodim 0815, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Banser, serta dukungan tenaga kesehatan, relawan, dan unsur komunikasi masyarakat.

‎Pengaturan lalu lintas dijelaskan lebih lanjut oleh Kabag Ops Polres Mojokerto Kota Kompol Sulianto. Ia menyebut, pada fase awal pengamanan, petugas akan melakukan penutupan di tujuh simpul jalan utama yang menjadi akses menuju pusat keramaian Alun-alun Wiraraja.

‎Titik-titik tersebut meliputi Simpang Empat Majapahit Utara, Simpang Tiga Ahmad Yani Timur dan Barat, kawasan Kradenan atau Pujasera, Simpang Tiga KH Hasyim Asy’ari, Simpang Tiga PMI, serta Jembatan Lespadangan Selatan.
‎“Penutupan ini bersifat preventif untuk menekan kepadatan kendaraan di sekitar alun-alun,” kata Sulianto.

‎Apabila arus lalu lintas menunjukkan peningkatan signifikan, terutama menjelang malam atau bertepatan dengan pelaksanaan ibadah akhir tahun di sejumlah gereja, skema penutupan akan diperluas menjadi 17 simpul jalan.

‎Lokasi tambahan mencakup kawasan Penarip, Prajurit Kulon, Murukan, Jembatan Pulo, Prapanca, Bentar, hingga sejumlah ruas penghubung dalam kota seperti Jalan Residen Pamudji, Jalan Jawa, Jembatan Gajah Mada, Tropodo dan Gatoel.

‎Polisi bahkan menyiapkan opsi pengetatan lanjutan berupa penutupan hingga 30 simpul jalan menuju pusat Kota Mojokerto jika situasi dinilai masih padat. Water barrier juga akan dipasang di beberapa titik strategis sebagai pengendali arus kendaraan.

‎“Langkah ini kami ambil semata-mata demi keselamatan, kelancaran lalu lintas, dan kekhidmatan malam pergantian tahun. Kami berharap masyarakat dapat mendukung dengan mematuhi pengaturan yang telah ditetapkan,” tutup Sulianto. ‎(kim)

12

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini