IM.com – Jajaran Polda Jawa Timur menggelar pemeriksaan psikologis terhadap 225 anggota Polres Mojokerto yang membawa senjata api dinas, Selasa kemarin (2/10/2018). Pemeriksaan ini bisa disebut sebagai uji kelayakan bagi anggota kepolisian yang memenuhi syarat memegang senpi.
Kegiatan yang digelar di Aula Polres Mojokerto ini dipimpin Kepala Bagian Psikologi Polda Jatim, AKBP Said Rivai S.Psi.
“Pemeriksaan psikologi untuk mengetahui apakah anggota memenuhi syarat untuk memegang senjata api,” kata AKBP Said Rivai di Mapolres Mojokerto.
Selain pemeriksaan psikologis, Polda juga memeriksa kesehatan jiwa personel kepolisian. Tujuannya, untuk mengetahui tingkat depresi mereka.
Pemeriksaan psikologis dan kesehatan jiwa ini juga bertujuan memetakan data kepribadian untuk sistem pembinaan karir anggota Polri.
“Data ini juga dapat digunakan dalam menerbitkan surat rekomendasi psikologi apabila anggota akan mengikuti pendidikan kejuruan dan pendidikan pengembangan lainnya,” ungkap AKBP Said.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata berharap kegiatan pemeriksaan psikologi ini dapat menjaring anggota yang memang layak dan memenuhi syarat untuk memegang senpi. Dengan demikian, hasilnya bisa memperkecil potensi pelanggaran yang yang rawan dilakukan oleh anggota pemegang senjata api.
“Senjata api harus digunakan sebagaimana mestinya untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyaraka. Bukan sebagai alat untuk menakuti masyarakat,” ujar Kapolres Mojokerto saat memberikan arahan kepada jajaran yg akan mengikuti tes psikologi. (dwa/im)