IM.com – Sejumlah daerah di Jawa Timur terpaksa harus hidup tanpa listrik selama beberapa hari. Situasi itu terjadi karena adanya pemadaman listrik menyusul gangguan pada sistem tegangan tinggi penyuplai gardu induk akibat sambaran petir.
Sambaran petir yang menyengat transmisi 150 KV tersebut menyebabkan dua isolator listrik di Kota Kediri pecah. Transmisi itu menghantarkan aliran listrik dari Kediri ke Gardu Induk di Maniesrejo, Madiun.
![](https://inilahmojokerto.com/wp-content/uploads/2025/02/IKLAN-REKAPITULASI-edited.png)
“Aliran listrik ke gardu induk 70 KV yang diambil dari GI 150 KV Manisrejo tidak bisa beroperasi,” papar Senior Manager General Affair PLN Wilayah Jatim, Dwi Suryo Abdullah saat dihubungi, Kamis (8/11/2018).
Maka imbasnya, daerah-daerah yang mendapatkan suplai listrik dari Kediri menjadi terganggu dan harus padam sampai proses perbaikan transmisi selesai. Wilayah tersebut yakni Madiun Raya, Ngawi, Ponorogo hingga Pacitan. PLN pun meminta maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan ini.
“Pada info PLN yang kami kirim lewat Instagram maupun Facebook itu kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada daerah-daerah seperti Madiun, Caruban, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Tuban maupun Pacitan,” ujar Dwi.
Untuk sementara, Dwi mengatakan pihaknya telah melakukan perbaikan, meski baru beberapa daerah saja yang telah selesai diperbaiki. Sisanya masih dalam proses perbaikan.
“Ya itu kan ada di sistem tegangan tinggi biasanya dalam setengah jam hingga satu jam itu sudah normal. Ini tim kami masih berupaya untuk secara bertahap tentunya,” lanjut Dwi.
Dwi menambahkan pihaknya akan mengupayakan listrik kembali normal secepatnya. Biasanya para teknisi memerlukan waktu 30 menit hingga 1 jam untuk melakukan perbaikan.
“Ini masih proses penormalan. Artinya masih ada yang padam misalnya di Ponorogo masih padam. Kita upayakan secepatnya,” tandasnya. (tik/im)