IM.com – Sedikitnya 73 anggota TNI AD menjalani tes Voluntary Conseling and Testing (VCT) di Graha Praja Wijaya Kantor Pemkot Mojokerto, Kamis (1/12/2016). Tes tersebut untuk memastikan adanya prajurit yang tertular HIV. Pasalnya tingginya jumlah orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kabupaten dan Kota Mojokerto.
Tes VCT dilakukan petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto di sela acara seminar penanggulangan HIV-AIDS yang bertepatan dengan peringatan hari AIDS sedunia. Setiap personil dari Kodim 0815 Mojokerto itu diambil sampel darahnya untuk VCT.
“Jumlah prajurit yang mengikuti VCT 73 orang. Mereka secara sukarela mewakili 19 Koramil dan satu Posramil, setiap Koramil 4-5 orang,” kata Komandan Kodim 0815 Mojokerto, Letkol Czi Budi Pamudji.
Tes VCT itu, menurut Budi, dilakukan untuk melacak anggotanya yang dimungkinkan tertular virus HIV. Dia berharap, jika prajurit TNI bersih dari virus mematikan itu, maka akan menjadi motor dalam mencegah penularan HIV di masyarakat.”Sejauh ini dari Kodim Mojokerto tidak ada yang mengidap HIV. Kalau nantinya kami temukan ada yang positif, kami akan dalami. Karena penyebaran AIDS bukan berarti yang bersangkutan nakal, siapa tahu dampak korban,” ujarnya.
Kalau pun memang ditemukan prajurit yang ‘nakal’, lanjut Budi, dia menjamin tak akan serta merta menjatuhkan sanksi disiplin. Pihaknya memilih melakukan pembinaan untuk merubah perilaku, mempertahankan kondisi fisik agar tidak drop, dan mencegah agar tak sampai menularkan kepada keluarga maupun orang di sekitarnya.
“Kalau ada temuan yang kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi, kami ajukan pemindahan ke bagian yang memungkinkan. Tidak serta merta kami pecat,” tandasnya.
Kekhawatiran Kodim Mojokerto terhadap penularan HIV bukan tanpa alasan. Saat ini jumlah ODHA di Kabupaten dan Kota Mojokerto mencapai 1.243 orang. Penularannya pun kian sulit dibendung. (bud/uyo)