IM.com – Pencarian korban yang terjatuh dari Jembatan Ngrame, Sungai Brantas, Pungging, Mojokerto resmi dihentikan. Pada hari terakhir pencarian, Senin (15/4/2019), tim gabungan BPDB, SAR dibantu relawan menyisir sungai hingga kawasan pesisir timur laut Sidoarjo, namun tak berhasil menemukan jasad Ahmad Islafudin (21), warga Desa Jetak, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban yang bekerja membersihkan dan mengecat Jembatan Ngrame.
Tim SAR gabungan dari BPBD Mojokerto, Surabaya dan Tuban dibantu relawan, melakukan pencarian jasad korban Ahmad Islafudin sejak pagi hingga sore hari ini. Petugas menyusuri sungai Brantas hingga Porong dan pesisir timur laut Sidoarjo.
“Hasilnya masih nihil. Operasi dihentikan,” kata Komandan Tim Pencarian, Johan Saptadi dalam laporan tertulis, Senin (15/4/2019).
Dalam proses pencarian hari ini, tim SAR gabungan menggunakan dua perahu karet. Selain itu, ada juga tim yang bergerak menyisir jalur daerat di sisi sungai.
Menurut Johan, upaya pencarian korban tetap dilakukan secara informal. Ia mengatakan, tim SAR gabungan akan melakukan pemantauan melalui jejaring komunikasi RAPI dan informasi dari penduduk di pesisir laut utara Jawa, khususnya di bagian timur.
“Ini berdasar kesepakatan kami dan pihak keluarga korban. Pencarian akan dimaksimalkan lewat jejaring komunikasi RAPI dan warga di sekitar pesisir laut utara,” tutur anggota tim SAR dari BPBD Surabaya.
Ahmad Islafudin terjatuh dan hanyut di Sungai Brantas saat mengerjakan pemeliharaan jembatan Ngrame yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Sidoarjo, Selasa (9/4/2019). Korban terpeleset daj jatuh ketika melakukan perbaikan jembatan dan melepas tali jaring jembatan. (Baca: Jasad Pekerja Terjatuh dari Jembatan Ngrame Belum Ditemukan).
“Korban terpeleset sempat tersangkut ke dalam jaring. Tetapi jaring yang tak kuat beban tubuh korban akhirnya jebol dan membuat korban tercebur dan hanyut di Sungai,” papar AKP Suwiji, Kapolsek Pungging. (im)