IM.com – Ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo) menjadi pilihan favorit baru para pemudik. Sebanyak 691.248 kendaraan tercatat melintasi tol yang baru diresmikan September 2017 silam pada arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Jumlah kendaraan yang melintas sebanyak itu tercatat sejak H-7 sampai H+3 lebaran. Angka itu meningkat 351.825 atau 96,5 persen dibanding arus mudik lebaran tahun 2018 lalu yang hanya 339.423 kendaraan.
Puncak arus mudik di tol Jomo terjadi pada H-4 lebaran. Sebanyak 48.665 kendaraan melintas di tol sepanjang 40,5 kilometer itu pada puncak arus mudik.
“Kalau puncak arus balik ada di H+2 Lebaran, mencapai 89.169 kendaraan dalam sehari,” kata Kepala Departemen Operasi I Astra Tol Jomo Tomy Rabyansah, Selasa (11/6/2019). Pada H+2 Lebaran atau Kamis (6/6/2019), kemacetan kendaraan di tol Jomo tampak mengular hingga 1,5 km.
Menurut Tomy, meningkatnya animo pemudik melalui Tol Jombang-Mojokerto tahun ini, karena ruas jalan berbayar ini bagian dari rangkaian Tol Trans Jawa yang sudah adri Jatim hingga Jakarta.
Kondisi ini berbeda
tahun lalu. Saat itu pembangunan seksi Wilangan-Kertosono bagian dari Tol
Solo-Kertosono belum rampung. Sehingga masih banyak kendaraan dari arah
Surabaya maupun Madiun terpaksa melalui jalur arteri.
Baru pada tahun ini, seksi Wilangan-Kertosono tuntas
dibangun dan tersambung dengan Jombang-Mojokerto. Sehingga, para pemudik dari
arah Surabaya dan Madiun bisa langsung melintas di jalan bebas hambatan.
“Ada euforia pemudik yang ingin mencoba
lewat tol. Kalau puncak arus balik hampir dua kali lipat dari puncak arus mudik
karena waktu balik lebaran pendek,” demikian Tomy. (im)