IM.com – Ada lagi struktur bangunan kuno peninggalan era Kerajaan Majapahit yang terpendam beraba-abad kembali muncul ke permukaan. Kali ini, tumpukan batu bata terstruktur itu ditemukan di lahan milik Giman, warga Dusun Sumberjo, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Konstruksi batu bata diyakini situs purbakala tersebut ditemukan para pekerja yang sedang membuat gorong-gorong pembuangan air. Ini merupakan temuan bangunan kuno era kerajaan pertama di kawasan utara Kabupaten Mojokerto yang berbatasan dengan Kabupaten Gresik dan Lamongan.
“Sebenarnya sekitar sebulan yang lalu sudah terlihat. Saat mencangkul tanah, bapak menemukan bangunan ini, tapi dikira batu bata biasa. Lalu banyak yang bilang ini peninggalan Majapahit, makanya bapak tidak berani membongkarnya,” kata Erna, yang rumahnya berhimpit dengan lokasi penemuan situs, Selasa (13/8/2019).
Struktur bangunan batu bata itu diyakini masih banyak yang terpendam di dalam tanah berukuran sekitar 7 x 30 meter persegi tersebut. Indikatornya, struktur tumpukan yang muncul dari penggalian awal oleh warga hanya nampak sedikit permukaannya.
“Sepertinya masih banyak yang terpendam di dalamnya,” terang wanita berusia 29 tahun itu.
Sementara dari segi ukuran juga bisa menjadi indikator kuat bahwa tumpukan batu bata itu merupakan situs purbakala. Dimensi batu bata pada struktur bangunan terpendam itu berbeda dari ukuran masa kini.
“Ukurannya lebih besar. Agak mirip dengan situs-situs peninggalan Kerajaan Majapahit yang sudah ditemukan,” tutur Erna.
Salah satu warga, Rejo Salmani (69) mengatakan, sebelumnya juga pernah ditemukan benda kuno yang terpendam di sekitar lokasi penemuan sekarang. Benda yang ditemukan warga saat itu adalah beberapa guci dalam kondisi retak atau pecah dan sejumlah koin.
“Benda-benda kuno sering di temukan di wilayah sini sebelumnya. Kalau guci dan koin-koin itu ditemukan tepat di depan area penemuan batu bata itu,” tuturnya.
Keyakinan bahwa temuan terbaru tersebut adalah bangunan purbakala era Majapahit ini diperkuat dengan hasil observasi awal tim BPCB Trowulan. Petugas BPCB langsung menindaklanjuti temuan struktur batu bata kuno dan melakukan pemeriksaan di lokasi.
Arkeolog Pelestarian Cagar BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho menerangkan, dilihat dari ukuran dan bentuk batu bata yang ditemukan, struktur bangunan itu memang bekas peninggalan kerajaan Majapahit. Yakni di abad ke 12 hingga 15.
“Ukurannya panjang 29, lebar 20 dengan ketebalan 6 cm,” ujar Wicaksono. Namun pihaknya belum bisa menjelaskan rinci bentuk struktur bangunannya.
“Kami masih belum bisa menafsirkan ini bekas bangunan apa. Karena singkapan situs juga masih minim,” imbuhnya. (im)