Steker bertumpuk yang terbakar.

IM.com – Masyarakat Mojokerto diimbau tidak memasang steker listrik secara bertumpuk. Pasalnya, pemasangan steker seperti itu bisa memicu korsleting listrik dan lebih bahayanya kerap menjadi penyebab kebakaran.

Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mengingatkan kepada masyarakat agar jangan membiarkan steker dalam keadaan terpasang bertumpuk.

“Periksa ulang instalasi listrik secara berkala dengan meminta bantuan PLN, tidak memasang steker listrik bertumpuk. Gunakan perangkat elektronik secukupnya,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini, Kamis (7/11/2019).

Hal ini disampaikan Zaini dalam kegiatan penyuluhan terkait dengan kesiapsiagaan dan deteksi dini terhadap bahaya kebakaran. Kegiatan ini juga diikuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Camat dan Kepala Desa (Kades).

Zaini melanjutkan, penggunaan listrik seperlunya juga bentuk kewaspadanaan terhadap ancaman kebakaran akibat korsleting. Selain untuk menghemat energi.

Ia mencontohkan tindakan waspada dini itu bisa dilakukan dengan mematikan aliran listrik jika tidak digunakan, menyediakan alat pemadam api ringan (Appar) dan tempatkan pada lokasi yang strategis. Juga tidak membuat sambungan listrik sembarangan. 

“Kalau mau meninggalkan rumah, atau tempat kerja, periksa dulu keadaan, terutama yang bisa memnyebabkan kebakaran,” tutur Zaini.

Kepala BPBD pun mengajak masyarakat menjadikan semua perilaku itu sebagai kebiasaan untuk kewaspadaan dan langkah pencegahan kebakaran. Kalau pun terjadi kebakaran, Zaini mengimbau agar segera dilakukan pemadaman secara manual menggunakan karung basah dan menimbun dengan tanah pasir atau lumpur.

“Dan bila perlu simulasi di kecamatan, BPBD siap membantu. Ini langkah pencegahan dan penanggulangan cepat, sambil meminta bantuan PMK,” tandasnya.

Diketahui, serangkaian kasus kebakaran marak terjadi di Kabupaten Mojokerto dalam beberapa bulan terakhir. Selain kebakaran hutan dan lahan, si jago merah juga menghanguskan pabrik dan rumah warga.

Paling parah kebakaran yang terjadi di Gudang Pabrik Surya Sentosa Plast di Jalan Raya Mojosari Trawas KM 2,5 Dusun Seruni, Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Dalam sepekan, dua kali kebakaran hebat menimpa pabrik perabot rumah tangga tersebut.

Kebakaran pertama yang paling parah terjadi pada Jumat (04/10/2019).  Kebakaran baru bisa dipadamkan tengah malam setelah puluhan unit pemadam kebakaran dari BPBD Mojokerto, Jombang, Sidoarjo dan milik PT Pakerin. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 20 miliar.

Empat hari berselang, Selasa (8/10/2019), api kembali berkobar di pabrik itu. Kebakaran yang kedua ini lebih kecil dari sebelumnya. Api diduga berasal dari bara bekas kebakaran pertama yang masih menyala. (im)

526

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini