IM.com – Belum genap sebulan, gapura Pasar Rakyat dan Rest Area Mojo Kembangsore Park (MKP) masih dalam tahap pembangunan setelah ambruk, Rabu malam (04/3/2020) sekira pukul 21.00 WIB ambruk lagi. Bahkan gapura yang terletak di Desa Petak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto kali ini nyaris rata dengan tanah.
“Untuk kejadian yang kali kedua, penyebabnya sedang kita telusuri. Karena peristiwa ini terjadi secara tiba – tiba, padahal waktu kejadian cuacanya relatif bagus, tidak ada hujan atau angin. Proses pembangunannya pun tinggal menuntaskan bagian atasnya sekitar 60 cm lagi. Tapi bagaimana lagi, semua sudah terjadi, ” pasrah Bowo, Bendahara Tim Pelaksana Kerja (TPK).
Bowo mengatakan, peristiwa kali kedua ini diketahui setelah mendapat informasi dari sejumlah masyarakat. “Kebetulan saya berada di rumah, setelah mendapat kabar tersebut seketika saya langsung ke lokasi untuk memastikan. Ternyata benar, gapura yang sedang kita lakukan pembangunan ulang ambruk ke arah utara, menimpa sebagian gapura di sisi kanannya,” ungkap Bowo.
Spekulasi pun berkembang di publik menyoroti peristiwa yang pernah terjadi pada Kamis malam (13/2/2020) bisa terulang kembali. “Bila memang di publik muncul spekulasi seperti itu, kami pasrahkan seluruhnya pada pandangan publik. Tapi yang jelas kami selaku TPK sudah mengerjakan pembangunan ini sesuai dengan prosedur. Bahkan untuk pembangunan kali kedua material gapura ini kita gunakan lebih bagus guna memperkokoh bangunan tersebut,” tepis Bowo.
Pada tahap pembangunan setelah ambruk kali pertam, Bowo mengatakan sudah menelan biaya Rp 40 juta. Sedangkan diestimasikan untuk membangun ulang dari awal seperti pada peristiwa kedua diestimasikan menelan biaya Rp 100 juta.
Langkah selanjutnya, Bowo akan melakukan pembersihan seluruh puing – puing yang berserakan di lokasi. “Saya sudah komunikasi dengan pelaksananya agar tahapan pembangunannya dimulai dari awal lagi. Berbagai upaya akan kita lakukan untuk betul – betul memastikan pembangunan ini aman hingga tuntas,” bebernya.
Supoyo, Kepala Desa Petak saat ditemui juga merasa heran dan kehabisan kata – kata melihat peristiwa ini. “Saya enggak habis pikir, kenapa kok bisa ambruk lagi. Ada unsur apa yang membuat peristiwa ini terulang lagi. Padahal pembangunannya tinggal menyelesaikan bagian atas saja. Tapi bagaimana pun juga, pihak TPK tetap bertanggung – jawab untuk menyelesaikan karena belum ada penyerahan ke Desa,” pungkasnya. (rei/uyo)